Selasa 20 Sep 2022 23:36 WIB

Bos BSI Ungkap Dampak Merger bagi Kinerja Perusahaan

Dirut BSI ungkap dampak merger terlihat dari peningkatan laba bersih hingga 38 persen

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat megikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Rapat tersebut membahas mengenai Progres PT Bank Syariah Indonesia Tbk menjadi Bank BUMN. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat megikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Rapat tersebut membahas mengenai Progres PT Bank Syariah Indonesia Tbk menjadi Bank BUMN. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan merger atau penggabungan tiga bank syariah BUMN terbukti berdampak besar pada kinerja BSI. Hery menilai hal ini tak lepas dari komitmen pemerintah dan dukungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam proses merger.

"Dengan merger ini banyak membawa benefit terhadap kinerja bank, meski tidak mudah karena menyatukan tiga budaya berbeda," ujar Hery dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/9).

Hery memaparkan laba bersih BSI setelah merger pada 2021 tumbuh 38 persen dibandingkan sebelum merger pada 2021. Hery menyampaikan pertumbuhan laba bersih pada Juni 2022 dibandingkan Juni 2021 sendiri mencapai 41 persen.

"Ini cukup menggembirakan dari sisi profitabilitas," ucap Hery.