REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan evaluasi terhadap efektivitas penggunaan CCTV. Hal tersebut berkaitan dengan kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang pada 18 September 2022 yang terjadi karena adanya asap pembakaran.
“Kita sedang melakukan review bagaimana efektivitas CCTV karena sudah sudah dilengkapi itu di sana,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat ditemui di kawasan Pecenongan, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Dia menuturkan, KNKT juga tengah mengevaluasi bagaimana operator CCTV dalam operasional jalan tol. Soerjanto menjelaskan, dalam pemantauan CCTV di jalan tol berpotensi membuat operator lebih cepat jenuh atau bosan karena aktivitasnya yang pasif.
“Kami akan review SOP nya seperti apa. Karena orang disuruh liat CCTV begitu terus kan juga bosan. Kita juga tidak bisa liatin terus sampai delapan jam, sudah. Nah ini nanti kita akan review dan bagaimana efektivitasnya oleh tol maupun PJR,” jelas Soerjanto.
Sebab, lanjut dia, jika sudah bisa diberikan tanda dari pemantauan CCTV sebelum kabut asap, kemungkinan kecelakaan bisa dihindari. Untuk itu, Soerjanto mengatakan KNKT akan mengevaluasi sejauh mana SOP pemantauan CCTV rterhadap seberapa cepat memberikan tanda jika ada insiden.
“Kita akan review itu bagaimana standar SOP nya itu apakah standarnya sudah mencukupi. Kalau belum ya kita tingkatkan standarnya terutama dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan dari operator seperti apa,” ungkap Soerjanto.
Dia mengaku saat ini KNT sudah mendapatkan beberapa SOP terkait penerapan CCTV di jalan tol dan akan dipelajari. Sorejanto menegaskan dalam waktu dekat KNKT akan memberikan rekomendasi mengenai kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta badan usaha jalan tol (BUJT) dapat memperbanyak pemasangan speed camera. Begitu juga dengan memperbanyak pemasangan CCTV.
Dengan memperbanyak speed camera dan CCTV maka akan memperketat pengawasan. "Kami bahas dengan ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) soal pengetatan SOP," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam konferensi pers Sein (19/9/2022).
Danang menegaskan, saat ini perlu ditingkatkan kemampuan surveillance. Kejadian atau kecelakaan yang harus ditangani harus diperoleh datanya sesegera mungkin.