REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan ojek online (ojol) yang melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM dan meminta upah layak, kecewa tak bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan audiensi. Mereka pun mengancam akan melakukan aksi demonstrasi lanjutan lebih banyak.
"Kita sebetulnya menerima (audiensi), tetapi dari pihak pemerintah sendiri itu mereka memberikan perwakilan dari dishub (staf). Jadi, masalahnya, kita kan Provinsi Jawa Barat dan saya datang ini sebagai pemimpin daerah seharusnya tolong lah kita sama-sama rakyat jadi ada kesetaraan terkait hal itu, jangan stafnya," ujar Ahmad Prayogi Ketua Federasi Serikat Pekerja Transport Daratan Jabar di depan Kantor Gedung Sate, Rabu (21/9/2022).
Dia menuturkan, jika Gubernur Jawa Barat berhalangan hadir untuk audiensi, maka perwakilan dishub yang datang minimal kepala. Sebab, apabila bukan pimpinan, maka permasalahan tetap akan berlanjut dan tidak selesai.
"Kalau pun gubernur berhalangan dari dishub-nya tolong dong kadisnya. Karena ini tidak akan selesai, dan ini harus kita selesaikan," katanya.
Ahmad mengatakan pihaknya menginginkan agar masalah legalitas serikat pekerja ojek online segera diselesaikan oleh pemerintah. "Sebagian ojol ini segera untuk berserikat agar hal-hal terkait legalitas dan lainnya bisa diselesaikan melalui serikat," katanya.
Pihaknya mengatakan, akan melakukan audiensi dengan DPRD Jabar pada Senin mendatang. Namun, apabila tidak digubris maka pihaknya akan melaksanakan kegiatan aksi demonstrasi lebih besar.
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) memadati Jalan Diponegoro, Kota Bandung tepatnya di depan Kantor Gedung Sate, Provinsi Jawa Barat, Rabu (21/9/2022). Mereka melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM serta meminta upah yang layak dari operator.
Pantauan Republika, para orator menyampaikan aspirasi pada mobil komando yang berada di depan Gedung Sate sementara ribuan ojol lainnya berada di sepanjang Jalan Diponegoro. Sebagian ojol lainnya melakukan audiensi dengan jajaran Pemprov Jabar.
Tidak lama berselang, sebagian massa aksi dari buruh mulai berdatangan ke tempat aksi. Mereka ikut bergabung melakukan aksi massa.