Rabu 21 Sep 2022 15:26 WIB

Mendag Tegaskan tak Ada Kenaikan Daya Listrik 450 VA Jadi 900 VA

Mendag juga mengaku harga bahan pokok di pasar Badung, Bali, masih stabil.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) saat sidak di Pasar Badung, Bali, Rabu (21/9/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) saat sidak di Pasar Badung, Bali, Rabu (21/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BALI--Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan isu soal listrik daya 450 VA akan dinaikkan menjadi 900 VA tidak benar. Hal ini juga sudah disampaikan Presiden Joko Widodo.

"Saya ingin tambahkan pengumuman hari ini, ini ramai sekali soal listrik yang 450 VA akan dijadikan 900 VA, tidak betul, tidak ada. Presiden sudah mengumumkan tidak ada listrik 450 VA dinaikkan 900 VA," kata Mendag Zulhas saat melakukan sidak ke pasar Badung di Bali, dalam keterangan, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga

Zulhas menambahkan, tidak akan ada perubahan daya listrik masyarakat seperti yang ramai diberitakan selama ini. Menurutnya, tidak ada pelanggan dengan daya 450 VA dinaikkan menjadi 900 VA.

"Jadi tidak ada perubahan, bagi masyarakat yang 450 VA tetap 450 VA. Jadi yang ramai diberitakan akan berubah menjadi 900 VA sekali lagi presiden sudah menegaskan 450 VA tetap 450 VA, tidak ada perubahan," ujar Zulhas

Dalam sidak tersebut, Zulhas juga menjelaskan harga bahan pokok di pasar Badung, Bali, tetap stabil. Bahkan, menurutnya, harga bahan pokok di Bali di bawah rata-rata harga di pasar daerah lain yang pernah didatangi.

"Misalnya bawang merah (di Pasar Badung) Rp 23 ribu-25 ribu, di Jawa rata-rata Rp 30 ribu. Kalau ayam Rp 35 ribu, daging sapi juga Rp 105 ribu. Kambing memang agak mahal karena agak ketat dari Jawa masuk ke sini tidak mudah karena memang pemerintah ekstra hati-hati PMK," tegas Mendag Zulhas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement