REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta menanggapi pertanyaan ojek daring terkait penyaluran sembako yang belum lama ini diberikan oleh Pemkot Surakarta. Melalui media sosial Twitter, pemilik akun @bayucempreng pada Selasa mempertanyakan kaitan penyaluran sembako dengan program bantuan langsung tunai (BLT) BBM dari pemerintah pusat.
"Sugeng sonten mas @gibran_tweet mewakili isi hati dulur Driver Gojek Solo, kulo naming ajeng tanglet... Nopo nggih leres BLT saking pemkot yang disalurkan lewat kantor Gojek adalah berupa sembako? Atau BLT itu sebenarnya akronim dari Bantuan Langsung diTumbaske?," cicitnya.
Terkait hal itu, Gibran mengatakan penyaluran sembako tersebut tidak ada kaitannya dengan BLT. Ia menerangkan, keduanya merupakan program yang berbeda.
"Kemarin itu kepala Dinas Sosial sudah menghadap saya, ojol (ojek online) sudah masuk ke data. Ini baru kami verifikasi biar tidak dobel," katanya.
Ia mengatakan sambil menunggu BLT BBM untuk para ojek daring ini cair maka Pemkot Surakarta menyalurkan sembako tersebut dahulu. "Jadi bukan BLT dalam bentuk sembako. Gojek-nya itu keliru, yang jelas datanya sudah ada namun kami sinkronkan lagi, soalnya (pengemudi) Gojek, Grab kadang kan mereka suka ndobel ya," katanya.
Meski demikian, ia belum dapat memastikan jadwal penyaluran BLT BBM untuk para pengemudi ojek daring. "Secepatnya, ini data sudah masuk semua. Tinggal verifikasi," katanya.