Rabu 21 Sep 2022 16:21 WIB

Generasi Muda Dinilai Lebih Terbuka pada Kompor Listrik

Pemerintah dorong program kompor listrik di kediaman yang dibangun perusahaan BUMN.

Kompor listrik.
Foto: dok. PLN UID JTY
Kompor listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir yakin generasi muda akan lebih terbuka terhadap pemanfaatan kompor listrik. Alasannya ada perubahan gaya hidup menuju ecolifestyle.

"Saya yakin generasi muda akan lebih terbuka terhadap kompor listrik karena lebih mudah digunakan," ujar Erick dalam konferensi pers di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga

Dia melihat saat ini terjadi perubahan tren gaya hidup generasi muda. "Saat ini terdapat tren gaya hidup di mana generasi muda hidup sendiri atau berdua dengan pasangannya di apartemen," katanya.

Kementerian BUMN dan PLN telah mendorong program kompor listrik di apartemen dan rumah yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan BUMN. "Apakah masyarakat lebih luas menginginkan kompor listrik? Hal itu sah-sah saja karena bagian daripada ecolifestyle," kata Erick.

Terkait dengan kompor gas LPG, Erick mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin langsung menghapuskannya. Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang berada di bawah seperti pedagang asongan yang harus bergantung pada bahan bakar gas.

Infrastruktur serta ekosistem gas LPG saat ini seperti agen gas LPG dan sebagainya yang sudah terbangun sejak lama juga tidak boleh langsung dimatikan, karena merupakan bagian daripada ekonomi Indonesia. Maka dari itu, ujar Erick, terdapat upaya untuk melakukan konversi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) melalui proses gasifikasi.

"Transisi ini yang perlu kita jaga di mana terdapat keseimbangan antara gas LPG, DME dan kompor listrik," katanya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa

dari per kilogram gas LPG yang dikonversi ke kompor listrik, terdapat penghematan biaya sekitar Rp 8.000 per kilogram gas LPG. "Tentu saja dengan adanya potensi penghematan ini diharapkan dapat mengubah dari yang tadinya menggunakan energi impor menjadi energi domestik," katanya.

Selain itu program kompor listrik juga diharapkan dapat mengubah energi yang mahal menjadi energi yang murah sehingga terjangkau semua kalangan. Untuk itulah, PLN mendukung program kompor listrik dengan mempertimbangkan suatu keseimbangan yang merupakan masukan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement