REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China National Space Administration (CNSA) telah mengungkapkan data baru dari pengorbit Mars Tianwen 1 dan penjelajah (rover) Mars Zhurong, menurut sebuah laporan dari jaringan media yang dikelola pemerintah CGTN. Diluncurkan pada 23 Juli 2020, Tianwen 1 dan Zhurong, bersama dengan pendarat mencapai orbit Mars pada 10 Februari 2021; pengorbit telah beroperasi selama hampir 800 hari. Penjelajah dan pendapat mencapai permukaan Mars tiga bulan kemudian, pada 14 Mei, dan penjelajah sejauh ini telah melintas 6.302 kaki (1.921 meter).
Sekarang, CGTN melaporkan bahwa CNSA telah mengumumkan bahwa pengorbit dan penjelajah telah mengirim kembali 1.480 gigabyte data mentah beberapa di antaranya mendukung hipotesis bahwa lautan purba pernah ada di Utopia Planitia, dataran Mars yang luas yang dijelajahi Zhurong.
Para ilmuwan menganalisis data telah menemukan keberadaan mineral terhidrasi di “duricrust,” lapisan mineral keras di atas tanah yang biasanya terbentuk karena penguapan air tanah. Para ilmuwan mengklaim bahwa temuan ini membuktikan telah ada aktivitas air cair substansial di wilayah tersebut di beberapa titik selama miliar tahun terakhir.
Mereka juga telah menentukan bahwa tanah Mars memiliki kekuatan dukung yang tinggi dan parameter gesekan yang rendah, yang akan menunjukkan erosi karena angin, air, atau keduanya.
Dilansir dari Space, Rabu (21/9/2022), hipotesis bahwa lautan cair pernah ada di Mars bukanlah hal baru, simulasi iklim baru-baru ini juga menunjukkan keberadaan lautan semacam itu. Dan, faktanya, para ilmuwan bahkan menemukan deposit es bawah tanah yang sangat besar di bawah Utopia Planitia bertahun-tahun sebelum kedatangan Zhurong.
Baik Tianwen 1 dan Zhurong akan terus menjelajahi Mars untuk mencari bukti terkait air, tetapi kedua robot tersebut juga akan melakukan penelitian lain. CNSA mengatakan bahwa para ilmuwannya telah mempelajari “hubungan antara kepadatan batuan di permukaan Mars dan tingkat erosi permukaan, distribusi ion dan partikel-partikel netral di lingkungan ruang dekat Mars dan medan gravitasi Mars,” menurut ke CGTN.
Studi berdasarkan data dari Tianwen 1 dan Zhurong telah dipublikasikan di Nature Astronomy, Nature Geoscience, dan Science Advances, CNSA mencatat.