Rabu 21 Sep 2022 18:12 WIB

Meski Berbeda Virus, Cacar Monyet dan Cacar Air Sulit Dibedakan

Masyarakat dengan gejala cacar diminta segera ke faskes untuk diperiksa.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Virus cacar monyet.
Foto: CDC
Virus cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP ) Fatmawati, Ifael Mauleti, menjelaskan, cacar monyet (monkeypox) dan cacar air disebabkan oleh virus yang berbeda. Kendati demikian, sulit untuk membedakan infeksi cacar monyet atau cacar air bagi masyarakat awam.

"Cacar monyet dan cacar air memang beda spesies (jenis virusnya). Kalau cacar air disebabkan oleh virus varicella zoster, sementara cacar monyet akibat dari virus monkeypox," katanya, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga

Karena penyakit-penyakit ini satu famili, dia melanjutkan, jadi gejala awalnya mirip. Mulai dari demam, pegal linu, sakit kepala, mungkin juga ada sedikit mual dan muntah, kelelahan tubuh. Jadi, ia mengakui cukup sulit bagi orang awam untuk membedakannya. Oleh karena itu, ia meminta supaya masyarakat untuk datang ke fasilitas pelayaan kesehatan terdekat atau dokter untuk diperiksa.  

Bagi tenaga medis, dia menambahkan, yang sedikit membedakan adalah bentol-bentol kemerahan yang kadang-kadang ada cairannya. Dari ciri-ciri inilah dokter bisa membedakan seseorang terinfeksi cacar monyet atau cacar air.

"Hanya saja itu juga masih cukup sulit dibedakan sehingga ada pemeriksaan penunjang di laboratorium untuk membedakan keduanya," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, semua infeksi akibat kuman, baik bakteri, virus, jamur, dan lainnya memerlukan masa inkubasi yang merupakan masa perkembangbiakan kuman tertentu untuk menyebabkan sakit. Ia menyebutkan masa inkubasi cacar monyet ini antara lima hingga 21 hari yang artinya sekitar sepekan hingga 3 pekan. Sementara dalam pengamatan klinis rata-rata enam hari sampai 13 hari.

"Jadi, jika virus ini masuk ke tubuh seseorang ini tak bisa langsung menyebabkan kesakitan. Dia memperbanyak diri dulu sampai jumlahnya hingga jutaan virus kemudian baru bisa menjebol pertahan tubuhnya untuk menimbulkan sakit," katanya.

Ia menambahkan, gejala cacar monyet hampir mirip gejala infeksi virus lainnya. Sementara untuk gejala cacar monyet yang dominan adalah demam. Ia menyebutkan hampir 90 persen pasien cacar monyet mengeluhkan demam, keluhan nyeri pada badan, kepala, otot, kemudian terasa lemas, sedikit mual dan muntah, hingga nyeri tenggorok.

Kemudian, kalau diperiksa ada kelainan di kulit seperti bintik merah dan ada juga bintik merah berisi cairan. Kendati demikian, ia menambahkan, bintik merah ini timbul dua atau tiga hari setelah gejala demam dan lain-lain muncul.

Tak hanya itu, seseorang yang terinfeksi cacar monyet kalau diperiksa kelenjar getah beningnya membesar. "Itu gejala yang dialami penderita cacar monyet," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement