Rabu 21 Sep 2022 18:15 WIB

Presiden Yoon Minta Sekjen PBB untuk Tegas pada Korut

Korsel minta Sekjen PBB tegas pada Korut jika uji coba nuklir kembali dilakukan

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mendesak tanggapan internasional yang tegas terhadap Korea Utara (Korut) jika negara tersebut kembali melakukan uji coba nuklir.
Foto: AP/Ahn Young-joon/Pool AP
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mendesak tanggapan internasional yang tegas terhadap Korea Utara (Korut) jika negara tersebut kembali melakukan uji coba nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mendesak tanggapan internasional yang tegas terhadap Korea Utara (Korut) jika negara tersebut kembali melakukan uji coba nuklir. Hal ini diungkapkan Yoon kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pertemuan di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York, Selasa (20/9/2022) waktu setempat.

"Yoon berterima kasih kepada Guterres karena mendukung denuklirisasi Korut yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah hingga upaya untuk membangun perdamaian berkelanjutan di Semenanjung Korea," kata sekretaris pers kepresidenan Korsel, Kim Eun-hye dikutip laman Yonhap News Agency, Rabu (21/9/2022).

Yoon juga mengatakan kepada Guterres bahwa dia meyakini negaranya dan negara lain akan membantu perekonomian Korut jika memilih jalan yang lebih baik menuju keterbukaan.

"Presiden Yoon mengatakan dia akan melakukan segala upaya untuk membuat Korut membuka pintu tertutupnya, dan berkontribusi pada perdamaian di Asia Timur Laut dan dunia," kata Kim.

"Jika Korut melanjutkan uji coba nuklir atau melanjutkan provokasi nuklir lainnya, Presiden Yoon meminta sekretaris jenderal untuk terus memberikan perhatian dan menawarkan dukungan sehingga masyarakat internasional dapat menanggapi dengan tegas dengan satu suara," lanjutnya.

Sementara itu, Guterres meyakinkan Yoon bahwa rakyat Korsel dapat mempercayakan PBB. Ia mengatakan, Dewan Keamanan PBB akan menanggapi dengan jelas provokasi yang mengancam kebebasan dan perdamaian.

Guterres juga menyatakan dukungan penuh terkait ide-ide yang dituangkan dalam pidato Yoon di SMU ke-77 PBB, termasuk kebutuhan meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang dan berbagi teknologi digital. "Pidato Yoon secara akurat mencerminkan pemikiran dan nilai-nilai strategis kami, dan bahwa mempelajari filosofi pemerintahan Yoon, saya pikir Anda cocok menjadi sekretaris jenderal," kata Kim mengutip Guterres.

Selain bertemu Guterres, masalah Korut juga dibahas saat makan siang Yoon dengan mantan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada hari sebelumnya. Kedua kelompok keuangan internasional dan organisasi internasional yang disepakati akan siap memberikan bantuan penuh kepada Korut jika Korut mengambil langkah-langkah untuk denuklirisasi dan membuka pintunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement