REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Rabu (21/9). IHSG konsisten bergerak di zona merah dan berakhir melemah 0,12 persen ke level 7.188,31.
Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa global. Tiga indeks utama Wall Street turun tajam dengan DJIA dan S&P 500 jatuh lebih dari 1 persen pada perdagangan kemarin.
"Pelaku pasar dan investor cenderung menahan diri masuk ke aset berisiko jelang pengumuman The Fed Amerika Serikat sehubungan dengan suku bunga," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (21/9).
Pasar memprediksi The Fed akan menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 bps. Kebijakan moneter untuk melawan laju inflasi tersebut membuat investor dan pelaku pasar bersikap wait and see.
Sentimen lainnya, pasar juga mencerna publikasi Bank Pembangunan Asia (ADB) terkait pertumbuhan ekonomi regional Asia. ADB memproyeksi ekonomi di Asia hanya bertumbuh sebesar 4,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi di Asia diperkirakan masih akan terdampak kondisi Covid-19 yang belum berakhir, konflik Rusia-Ukraina serta kebijakan bank sentral di dunia yang agresif menaikkan suku bunga acuaanya.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat sebesar 0,10 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya BBRI, TPIA, BMRI, AMRT dan ARTO. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBCA, TLKM, GOTO, TOWR dan ASII.