Kamis 22 Sep 2022 07:31 WIB

Jaksa Agung New York Gugat Trump dan Keluarga

Trump dituduh melakukan banyak penipuan dan kesalahan penyajian laporan keuangan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Mantan Presiden AS Donald Trump berpidato rapat umum di Wilkes-Barre, Pennsylvania, Sabtu (3 September 2022). Dalam pidatonya, Trump menyebut Presiden AS Joe Biden sebagai musuh negara.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Mantan Presiden AS Donald Trump berpidato rapat umum di Wilkes-Barre, Pennsylvania, Sabtu (3 September 2022). Dalam pidatonya, Trump menyebut Presiden AS Joe Biden sebagai musuh negara.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Donald Trump, bisnis keluarga, dan tiga anaknya yang sudah dewasa digugat  oleh Jaksa Agung New York Letitia James pada Rabu (21/9/2023). Dia mengajukan gugatan perdatanya di pengadilan negara bagian New York di Manhattan.

Dalam gugatan tersebut, James menuduh Trump Organization melakukan banyak tindakan penipuan dan kesalahan penyajian dalam menyiapkan laporan keuangan dari 2011 hingga 2021. Mereka menilai terlalu tinggi aset dan kekayaan bersih mantan presiden AS itu melalui kebohongan satu dekade kepada bank dan asuransi.

Baca Juga

James menekankan, Trump menggelembungkan kekayaannya hingga miliaran dolar untuk membantu perusahaannya memperoleh persyaratan keuangan yang menguntungkan dalam transaksi, termasuk suku bunga yang lebih rendah dan cakupan asuransi yang lebih murah. Dakwaan setebal 214 halaman itu juga menyebut anak-anak Trump yang telah dewasa, Donald Trump Jr, Eric Trump, dan Ivanka Trump sebagai terdakwa. Eksekutif perusahaan lama termasuk mantan Chief Financial Officer Allen Weisselberg juga termasuk.

Trump Organization mengelola hotel, lapangan golf, dan real estat lainnya di seluruh dunia.James telah melakukan penyelidikan selama lebih dari tiga tahun. Jaksa agung dari Demokrat ini mengatakan, nilai 23 aset telah digelembungkan secara besar-besaran dan curang. Kantornya menemukan lebih dari 200 contoh penilaian aset yang menyesatkan.

Aset-aset itu termasuk properti tenda seperti Mar-a-Lago di Florida dan apartemen penthouse Trump di atas Trump Tower Manhattan. Gugatan tersebut berusaha untuk menutup setidaknya 250 juta dolar AS dari dugaan keuntungan yang tidak pantas.

James menyebut pola penipuan dan penipuan yang digunakan oleh Trump dan Trump Organization mencengangkan. "Mengklaim bahwa Anda memiliki uang yang tidak Anda miliki tidak sama dengan 'seni kesepakatan', itu seni mencuri," kata James mengacu pada memoar Donald Trump 1987.

Gugatan itu mengatakan, skema Trump dirancang untuk secara curang membujuk bank untuk meminjamkan uang lebih murah, membujuk perusahaan asuransi untuk menyediakan cakupan untuk batas yang lebih tinggi dengan premi yang lebih rendah, dan mendapatkan manfaat pajak. James mencontohkan dengan Trump berpura-pura Trump Tower memiliki tinggi 30.000 kaki persegi, padahal sebenarnya 10.996 kaki persegi.

Menurut James, penilaian 327 juta dolar AS pada 2015 adalah tidak masuk akal karena tidak ada apartemen New York City yang terjual seharga 100 juta dolar AS pada saat itu. Dia mengatakan, Trump menghargai Mar-a-Lago 739 juta dolar AS dengan berpura-pura itu dapat dikembangkan untuk penggunaan perumahan, padahal seharusnya bernilai mendekati 75 juta dolar AS.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement