Kamis 22 Sep 2022 11:00 WIB

BSI Jadi Best Islamic Bank di Indonesia Versi Asiamoney

Asiamoney menilai BSI layak jadi best islamic bank karena fokus tumbuh lebih besar.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI kembali menyabet penghargaan bergengsi di kancah global. Kali ini, BSI dinobatkan sebagai Best Islamic Bank di Indonesia di ajang Asiamoney Best Banks Awards 2022.
Foto: BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI kembali menyabet penghargaan bergengsi di kancah global. Kali ini, BSI dinobatkan sebagai Best Islamic Bank di Indonesia di ajang Asiamoney Best Banks Awards 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI kembali menyabet penghargaan bergengsi di kancah global. Kali ini, BSI dinobatkan sebagai Best Islamic Bank di Indonesia di ajang Asiamoney Best Banks Awards 2022.

Penghargaan tersebut diberikan Asiamoney kepada BSI atas pencapaian kinerja yang luar biasa hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun usai merger pada Februari 2021.

Terkait pencapaian tersebut, Senior Vice President Investor Relation BSI Rizky Budinanda mengatakan penghargaan dari Asiamoney yang diraih perusahaan tidak lepas dari dukungan seluruh nasabah, regulator dan seluruh stakeholders.

"Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan apresiasi bagi seluruh insan BSI yang telah melaksanakan tugas bekerja keras mencapai target-targetnya. Semoga hadirnya BSI dapat memberikan solusi keuangan syariah kepada masyarakat dan turut mendukung perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia," ujar Rizky Budinanda saat menerima penghargaan tersebut pada seremoni Best Banking Award 2022 yang diselenggarakan secara langsung di Singapura, Rabu (21/9).

Asiamoney menilai BSI tetap fokus untuk tumbuh lebih besar dengan konsisten menjaga biaya di level tetap rendah, terlepas dari market share keuangan syariah yang relatif lebih kecil dibandingkan konvensional.

Selain mempertahankan pertumbuhan finansial dan kualitas aset, BSI juga terus mendukung pertumbuhan dan memberdayakan Islamic Ecosystem di Indonesia. Terobosan tersebut dilakukan BSI dengan memperkuat kerja sama dengan pesantren, masjid, sekolah Islam dan lembaga zakat. Di samping itu, BSI juga dinilai terus fokus untuk mengembangkan layanan digitalnya dengan terus melengkapi fitur mobile banking guna kelengkapan layanan digital keuangan syariah dan spiritual bagi nasabahnya.

Strategi BSI memanfaatkan Tabungan Wadiah untuk mendorong peningkatan dana murah dinilai tim Asiamoney sebagai solusi cerdas dalam menurunkan cost of fund atau biaya dana.

Dengan strategi ini, BSI mampu menurunkan biaya dananya dari posisi 2,19 persen per Maret 2021 menjadi 1,62 persen pada Maret tahun ini. Bahkan, hingga Mei 2022, biaya dana BSI turun lebih jauh menjadi sekitar 1,5 persen. Hal ini merupakan pencapaian mengesankan mengingat biaya dana ketiga bank syariah sebelum merger (bank legacy) mencapai 3,4 persen.

Tabungan Wadiah merupakan salah satu produk andalan Bank Syariah Indonesia yang menggunakan prinsip syariah dalam pengelolaannnya, di mana tabungan tersebut bebas biaya administrasi bulanan dan bunga bagi nasabah.

Per Maret 2022, BSI mencatat volume dana tabungan keseluruhan mencapai Rp 100,73 triliun atau tumbuh 15,48 persen. Capaian ini juga menjadikan Tabungan Wadiah BSI menduduki peringkat top 5 secara nasional.

Seperti diketahui, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia itu juga melaporkan laporan keuangan yang sangat menjanjikan. Pada Maret 2022, ROE bank ini naik menjadi 16,58 persen dibandingkan tahun lalu 14,12 persen. ROA juga mengalami kenaikan menjadi 1,93 persen dari 1,73 persen secara year on year (yoy).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement