Kamis 22 Sep 2022 11:28 WIB

Amartha-BPR Jatim Kolaborasi Salurkan Pembiayaan Rp 250 Miliar

Pembiayaan Amartha-BPR Jatim targetkan perempuan pengusaha mikro

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mitra binaan Amartha.(ilustrasi). PT Amartha Mikro Fintek (Amartha)  berkolaborasi dengan BPR Jatim untuk melakukan penyaluran modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro dengan komitmen sebesar Rp 250 miliar. Kolaborasi bertujuan memperluas akses permodalan bagi UMKM di wilayah Jawa Timur dan sebagian di Jawa Tengah.
Foto: Amartha
Mitra binaan Amartha.(ilustrasi). PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berkolaborasi dengan BPR Jatim untuk melakukan penyaluran modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro dengan komitmen sebesar Rp 250 miliar. Kolaborasi bertujuan memperluas akses permodalan bagi UMKM di wilayah Jawa Timur dan sebagian di Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek (Amartha)  berkolaborasi dengan BPR Jatim untuk melakukan penyaluran modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro dengan komitmen sebesar Rp 250 miliar. Kolaborasi bertujuan memperluas akses permodalan bagi UMKM di wilayah Jawa Timur dan sebagian di Jawa Tengah.

Penyaluran pendanaan akan menargetkan perempuan pengusaha mikro yang bergerak di sektor perdagangan, jasa, serta industri rumah tangga. Kerja sama ini menggunakan pola kredit channeling.

Chief Operating Officer Amartha, Budhi Siswoadji menyampaikan, Amartha senantiasa menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM Indonesia. Khusus di wilayah pulau Jawa, melalui kolaborasi dengan BPR Jatim, Amartha akan menyalurkan permodalan dengan besaran yang berkisar mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 15 juta rupiah.

"Dengan besaran tersebut, tentu saja segmen yang kami sasar adalah UMKM akar rumput, karena segmen ini memiliki potensi besar untuk berkembang namun terkendala akses layanan keuangan," katanya dalam keterangan, Kamis (22/9).

Sebagai informasi, Amartha telah menjangkau lebih dari 170 ribu mitra UMKM khusus di wilayah Jawa Timur, dengan total poin operasional sebanyak 118 poin. Provinsi Jawa Timur memiliki mitra paling banyak dibanding provinsi lainnya di pulau Jawa, karena adanya dukungan yang bersinergi dari sektor perbankan.

BPR Jatim telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam mengembangkan UMKM di wilayah Jawa Timur. Lewat akses keuangan, BPR Jatim mewujudkan visinya untuk turut berperan serta menggerakkan roda ekonomi wilayah Jawa Timur melalui pemberdayaan UMKM.

Direktur Utama BPR Jatim, Yudhi Wahyu Maharani menyampaikan, latar belakang kerja sama karena kesamaan visi, yakni memberdayakan UMKM dengan menyediakan akses keuangan. Amartha sudah berpengalaman di bidang ini, serta memiliki kinerja yang sangat sehat, dibuktikan dengan angka NPL yang stabil di bawah 0,5 persen.

"Lewat kerja sama ini, BPR Jatim berharap dapat memperbesar portofolio kredit produktif sekaligus mendukung UMKM Jawa Timur untuk lebih maju," katanya.

BPR Jatim optimis dengan adanya teknologi yang dikembangkan Amartha, penyaluran modal bagi pelaku UMKM akan lebih mudah dan terukur. Meskipun segmen akar rumput berpotensi besar untuk tumbuh, namun tidak semua perusahaan mampu mengembangkan teknologi yang mumpuni untuk menggarap segmen ini.

Terlebih, di saat kondisi ekonomi sedang menunjukkan pelemahan, bantuan modal usaha serta dukungan teknologi adalah kunci bagi UMKM untuk dapat bertahan dan terus berinovasi.  Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari delapan triliun rupiah permodalan kepada lebih dari 1,2 juta pengusaha ultra mikro yang tersebar di 35 ribu desa di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement