Kamis 22 Sep 2022 12:46 WIB

Garap Bisnis Credit Scoring, GoTo Jaring Pendapatan Non-Sumber Utama

Bisnis credit scoring ini akan dilakukan melalui Tokoscore.

Red: Nidia Zuraya
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) Tbk, hasil merger Gojek dan Tokopedia, menggarap bisnis analisa kelayakan kredit alias credit scoring melalui Tokoscore sebagai upaya menjaring pendapatan dari luar bisnis utama.
Foto: Dok Goto
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) Tbk, hasil merger Gojek dan Tokopedia, menggarap bisnis analisa kelayakan kredit alias credit scoring melalui Tokoscore sebagai upaya menjaring pendapatan dari luar bisnis utama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) Tbk, hasil merger Gojek dan Tokopedia, menggarap bisnis analisa kelayakan kredit alias credit scoring melalui Tokoscore sebagai upaya menjaring pendapatan dari luar bisnis utama. Dengan begitu, Tokoscore akan menjadi tulang punggung GoTo Finansial di bisnis pembiayaan ke pelanggan dan merchant

Kedua, Tokoscore memiliki potensi bisnis yang menjanjikan dengan mendatangkan pendapatan. Menariknya, melalui bisnis credit scoring alternatif ini, GoTo berpeluang mendulang pemasukan dari luar tiga segmen bisnis utamanya, yaitu on-demand, e-commerce, dan teknologi finansial.

Baca Juga

"Dari Tokoscore tentu harapan utamanya adalah penyaluran kredit yang lebih optimal sehingga membantu percepatan profitabilitas GoTo," kata analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandu Dewanto, dalam pernyataan pers, Kamis (22/9/2022).

Tokoscore dengan layanan ICS-nya, kata Pandu, bisa menjadi pendongkrak pendapatan GoTo yang bersumber dari luar ekosistem. Sumber potensi pendapatan besar adalah berasal dari klien perbankan, multifinance, dan fintech untuk menjangkau para nasabah yang belum memiliki jejak kelayakan kredit dari Bank Indonesia (BI).

Selain mendatangkan benefit bagi GoTo, layanan credit scoring ini juga memberikan manfaat besar dalam mempercepat inklusi finansial. Tokoscore bisa menjembatani para pelaku UMKM, atau debitur individu, dalam mendapatkan akses pembiayaan dari institusi finansial formal, baik bank maupun nonbank.

Terlebih GoTo baru-baru ini meluncurkan layanan GoPaylater Cicil di platform Tokopedia. Cara bayar inovatif ini memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian dengan cara mengangsur hingga 12 bulan.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai Tokoscore sebagai perusahaan penyedia layanan Innovative Credit Scoring (ICS) yang terafiliasi dengan Tokopedia, dan tercatat serta diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), merupakan bisnis potensial lainnya dari GoTo.

"Ini menarik bagi para mitra yang belum bankable seperti mitra driver Gojek dan tentunya bagi UMKM. Yang terpenting adalah bahwa ini mendorong inklusi keuangan," ujarnya.

Nafan juga menilai kehadiran inovasi melalui Tokoscore merupakan langkah jitu GoTo dalam mempercepat profitabilitas. Jadi, layanan ICS yang ditawarkan Tokoscore tidak hanya dinikmati GoTo Finansial. Institusi keuangan lain juga dapat menggunakan layanan ini untuk mitigasi risiko Non Performing Loan (NPL).

Daya jangkaunya bukan hanya kepada masyarakat yang sudah masuk radar institusi keuangan formal (bankable) namun juga mampu memberikan data skor untuk masyarakat yang masih dalam kategori unbanked dan underbanked. "Saya pikir ini merupakan terobosan dari GOTO dan ini aksi korporasi emiten yang mendatangkan manfaat luar biasa kepada masyarakat. Pemerintah pasti juga akan mendukung emiten-emiten yang mendorong inklusi keuangan," terangnya.

Bagi internal ekosistem GoTo, Nafan menambahkan, layanan ICS Tokoscore akan sangat membantu lini bisnis GoTo Financial terutama karena sudah digunakan oleh Findaya untuk layanan produk GoPayLater dan GoModal. Khususnya dalam mendukung aspek prudent bisnis jasa keuangan GoTo.

Nafan melihat GoTo berpeluang menjadi penguasa pasar layanan ICS melalui Tokoscore mengingat ekosistemnya yang kuat dan kemampuan mengoptimalkan big data. Di sisi lain, belum banyak pemain dari layanan sejenis, hanya antara lain Ascore.ai yang berafiliasi dengan Amartha, SkorLife, MyIdScore, dan Fineoz.

"Berbagai produk atau layanan ICS dari Tokoscore diharapkan bisa mempermudah para mitra strategis di industri keuangan menilai kapasitas dan karakter calon peminjam guna menyediakan layanan keuangan ke lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang belum mendapatkan akses ke layanan keuangan," ujar CEO Tokoscore Herman Widjaja menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement