Kamis 22 Sep 2022 19:35 WIB

AS Kucurkan Bantuan 2,9 Miliar Dolar untuk Atasi Krisis Pangan Global

Konflik Rusia-Ukraina diketahui telah melambungkan harga energi, pangan, dan pupuk.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumumkan bantuan sebesar 2,9 miliar dolar AS untuk mengatasi kerawanan pangan global.
Foto: AP/Mary Altaffer
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumumkan bantuan sebesar 2,9 miliar dolar AS untuk mengatasi kerawanan pangan global.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumumkan bantuan sebesar 2,9 miliar dolar AS untuk mengatasi kerawanan pangan global. Konflik Rusia-Ukraina diketahui telah melambungkan harga energi, pangan, dan pupuk.

Dari dana tersebut, lebih dari 780 juta dolar di antaranya akan digunakan untuk pendanaan pembangunan guna membantu petani-petani mengembangakn metode penanaman berkelanjutan dan meningkatkan sistem pengiriman makanan. AS juga menyumbangkan 150 juta dolar untuk Global Agriculture and Food Security Program.

Menurut Gedung Putih, sekitar 2 miliar dolar lainnya akan disalurkan dalam bantuan kemanusiaan dari Agency for International Development. Bantuan tersebut termasuk makanan, perawatan kesehatan, dan air minum yang aman di negara-negara rentan.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Biden menuding Rusia berusaha menyalahkan sanksi Barat sebagai penyebab terjadinya krisis pangan. Padahal, menurut Biden, tindakan militer Rusia yang memicu hal tersebut.

“Rusia sementara itu menyebarkan kebohongan mencoba untuk menyalahkan krisis, krisis pangan, pada sanksi yang dijatuhkan oleh banyak orang di dunia atas agresi terhadap Ukraina. Perang Rusia yang memperburuk kerawanan pangan, dan hanya Rusia yang bisa mengakhirinya,” kata Biden, Rabu (21/9/2022), dilaporkan Bloomberg.

Biden menyerukan negara-negara di dunia turut berperan dalam mengatasi krisis pangan yang disebabkan konflik Rusia-Ukraina. “Kami menyerukan semua negara untuk menahan diri dari melarang ekspor makanan atau menimbun biji-bijian sementara begitu banyak orang menderita,” ucapnya.

Pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya akan meningkatkan ekspor gandum ke pasar dunia. Sebagian besar gandum tersebut bakal dikirim ke Asia, Afrika, dan Amerika Latin. “Rusia juga akan meningkatkan ekspor gandum ke pasar dunia. Tahun ini 30 juta ton dan tahun depan 50 juta ton. Sebanyak 90 persen di antaranya untuk pasar Asia, Afrika, dan Amerika Latin,” kata Putin saat berbicara di KTT Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang digelar di Samarkand, Uzbekistan, Jumat (16/9/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement