REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratu Elizabeth II telah menjadi penguasa yang dihormati secara luas selama 70 tahun. Namun, ketika dikaitkan dengan rating TV, pemakaman Ratu Elizabeth II dinilai "masih kalah jauh" dibandingkan Putri Diana.

Menurut data dari Nielsen, diperkirakan 11,4 juta penonton Amerika Serikat (AS) menyaksikan acara pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II pada Senin (19/9/2022) pagi. Terlepas dari ketertarikan orang Amerika yang kuat dengan keluarga kerajaan, angka itu bahkan tidak mendekati 33,2 juta orang yang menyaksikan pemakaman Putri Diana pada September 1997. 

Diana, ibu dari Pangeran William dan Pangeran Harry serta seorang selebritas global yang glamor. Dia meninggal dunia dalam kecelakaan mobil pada usia 36 tahun.

Ada beberapa alasan mengapa jumlah penonton pemakaman Putri Diana lebih banyak. Pemakaman Diana terjadi saat lingkungan TV yang jauh lebih tidak terfragmentasi, di mana streaming video belum banyak. Sementara saat ini, sepertinya banyak orang yang melakukan streaming pemakaman Ratu Elizabeth dari berbagai sumber, yang tidak termasuk dalam survei Nielsen.

Selain itu, acara empat jam pada Senin itu ditayangkan pada pagi hari dan siang hari di AS, sehingga membatasi penonton potensialnya. Penonton AS juga mungkin sudah "bosan" dengan kisah kematian Ratu Elizabeth pada usia 96 tahun, yang terjadi pada 8 September yakni 11 hari sebelum prosesi dan kebaktian di Westminster Abbey.

Perpisahan dengan Ratu juga berada di bawah rating pernikahan kerajaan terbaru. Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle ditonton oleh 29,2 juta pemirsa AS di 15 saluran pada Mei 2018.

Menurut Nielsen, pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton ditonton oleh 22,7 juta orang Amerika pada 2011 ketika ditayangkan lebih dari 11 jaringan.

Menurut BARB, rating jauh lebih tinggi di Inggris. Rata-rata 26,2 juta penonton menonton upacara pemakaman Westminster Abbey sekitar pukul 11.00 waktu setempat dengan 18,5 juta di antaranya menonton di BBC. Sebagai perbandingan, pemakaman Putri Diana pada 1997 memiliki lebih dari 32 juta penonton di Inggris.

Ikuti Whatsapp Channel Republika