Kamis 22 Sep 2022 20:35 WIB

Putin Umumkan Mobilisasi Parsial, Warga Rusia Berusaha Melarikan Diri

Lalu lintas di perbatasan Rusia semakin intensif dan tiket keluar negeri ludes

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Foto file 17 Maret 2020 ini, menunjukkan lalu lintas masuk ke Finlandia di stasiun perbatasan Nuijamaa di antara Finlandia dan Rusia di Lappeenranta, Finlandia. Penjaga Perbatasan Finlandia mengatakan lalu lintas di perbatasan dengan Rusia semakin intensif  menyusul pengumuman mobilisasi militer parsial Rusia
Foto: Lauri Heino/Lehtikuva via AP
Foto file 17 Maret 2020 ini, menunjukkan lalu lintas masuk ke Finlandia di stasiun perbatasan Nuijamaa di antara Finlandia dan Rusia di Lappeenranta, Finlandia. Penjaga Perbatasan Finlandia mengatakan lalu lintas di perbatasan dengan Rusia semakin intensif menyusul pengumuman mobilisasi militer parsial Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Penjaga Perbatasan Finlandia mengatakan lalu lintas di perbatasan dengan Rusia semakin "intensif".  Mereka menambahkan sampai saat ini situasi di perbatasan sebelah timur itu masih terkendali.

Menteri Pertahanan Finlandia mengatakan negaranya memantau dengan ketat situasi di negara tetangga setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer untuk berperang ke Ukraina. Mobilisasi militer Rusia pertama sejak Perang Dunia II.

Baca Juga

Finlandia masih memiliki sejumlah titik penyeberangan darat dengan Rusia setelah sejumlah negara Barat menutup perbatasan fisik dan ruang udara bagi pesawat Rusia sebagai respon atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Angkanya jelas naik," kata kepala penjaga perbatasan bidang hubungan internasional Finlandia Matti Pitkaniitty, Kamis (22/9/2022).

Ia menambahkan situasinya masih dalam kendali dan penjaga perbatasan sudah disiapkan di sembilan pos pemeriksaan. Pengumuman Putin pada Rabu (21/9/2022) meningkatkan kekhawatiran pria di usia wajib militer tidak diizinkan meninggalkan Rusia dan penerbangan satu arah keluar dari negara itu terjual habis dengan cepat.

Finlandia anggota negara Uni Eropa dengan perbatasan terpanjang yakni 1.300 kilometer. Helsinki memutuskan untuk tetap membuka perbatasannya meski sudah mengurangi bantuan konsulat untuk warga Rusia yang ingin mendapatkan visa.

Negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Rusia lainnya Polandia, Estonia, Lithuania, dan Latvia tidak mengizinkan warga Rusia menyeberang sejak Senin (20/9/2022) tengah malam. Menurut mereka warga Rusia tidak seharusnya berkunjung saat negara mereka berperang dengan Ukraina.  

Menteri luar negeri tiga negara Baltik mengatakan tidak menawarkan pengungsian pada warga Rusia yang melarikan diri dari wajib militer Moskow. Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengatakan negaranya sedang mengerjakan solusinya sendiri untuk membatasi lalu lintas turis Rusia.

"Finlandia tidak ingin menjadi negara transit untuk visa Schengen (Uni Eropa) yang dikeluarkan oleh negara lain, kami ingin mengendalikan lalu lintas ini," kata Haavisto di New York di sela Majelis Umum PBB.

"Ketakutannya kami satu-satunya negara perbatasan yang memungkin orang Rusia datang ke Eropa dengan visa Schengen yang dikeluarkan negara lain," tambahnya.

Pitkaniitty mengatakan pada Rabu kemarin jumlah orang yang menyeberang ke Finlandia lebih rendah dibandingkan akhir pekan lalu. Ia mengatakan terdapat 4.824 warga Rusia yang tiba di Finlandia melalui perbatasan sebelah timur.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement