REPUBLIKA.CO.ID., WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Rabu (21/9/2022) berterima kasih kepada Turki atas perannya dalam pertukaran tahanan antara Ukraina dan Rusia, ucapan tersebut muncul beberapa jam setelah presiden Turki mengumumkan pertukaran tersebut.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Turki karena membantu memfasilitasi pertukaran tahanan antara Ukraina dan Rusia, membangun dialog berdasarkan kesepakatan gandum," kata Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, di Twitter.
Cuitan itu muncul setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa kedua negara telah menukar 200 tahanan sebagai hasil dari mediasi Turki dan upaya diplomatik yang dilakukan dengan para pemimpin kedua negara.
Erdogan mengatakan kepada wartawan di New York bahwa pertukaran tahanan di bawah mediasi Turki adalah "langkah penting" untuk mengakhiri perang antara kedua negara.
Dia mengatakan upaya untuk membangun perdamaian antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut.
Presiden Turki juga berterima kasih kepada sejawatnya dari Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Saya juga ingin berterima kasih kepada semua teman saya yang berkontribusi dalam proses ini," tutur dia.