Taj Yasin Laporkan Gerak Cepat Jateng Tangani Stunting kepada Wapres
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menyambut kedatangan Wakil Presiden (Wapres), Ma | Foto: Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Penurunan angka sgunting atau gagal tumbuh kembang anak menjadi salah satu prioritas program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Upaya ini dharapkan mampu menurunkam angka stunting secara signifikan pada tahun 2024.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin dalam acara peresmian Gedung Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Semarang, Kamis (22/9).
Di hadapan Wapres, Taj Yasin menyampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sudah bergerak dengan berbagai program dalam melakukan langkah- langkah untuk menekan angka stunting di daerahnya.
Seperti gerakan 'Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng' dan 'Jo Kawin Bocah' untuk mencegah perkawinan usia dini. Selain itu, Pemprov Jawa Tengah juga mulai mengintensifkan program penanganan kemiskinan.
"Seperti program jambanisasi, rehab rumah tidak layak huni (RTLH), dan Satu OPD Satu Desa Dampingan sebagai salah satu program pendukung untuk menangani stunting, di berbagai daerah di Jawa Tengah," jelasnya.
Taj Yasin juga menjelaskan, bersama dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga gencar mengampanyekan pencegahan stunting di kalangan mahasiswa dan pelajar.
Menurutnya, untuk mencegah stunting harus dimulai sejak perempuan masih duduk di bangku sekolah, melalui asupan gizi yang cukup sebelum nantinya menikah dan pada akhirnya melahirkan anak untuk menjadi seorang ibu.
"Saya mendampingi pak gubernur datang ke kampus- kampus, ke sekolahan- sekolahan. Alhamdulillah setiap kami datang di kampus, kami tanya tentang apakah mereka sudah mengonsumsi tablet tambah darah," tambah Taj Yasin.
Ketika masih banyak pelajar atau mahasiswa putri yang belum mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), tambah wagub, maka langsung dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk datang secara langsung membawa tablet TTD.
Selain melaporkan penanganan stunting, Taj Yasin juga melaporkan bahwa di Jawa Tengah telah membentuk ekosistem wisata halal mulai dari hulu hingga hilir. Di sektor hulu, di Jawa Tengah telah dibangun dua rumah pemotongan hewan (RPH) dan satu rumah pemotongan ayam (RPA) syariah.
Tahun depan, lanjutnya, dua RPA Halal akan kembali dibangun di wilayah Kabupaten Kudus, dan Sragen. Bukan hanya halal saja namun juga sampai pada aspek thayyiban.
Momen ini sangat tepat, setelah pandemi Covid-19 masyarakat semakin peduli terhadap aspek kesehatan. "Sehingga bahan pangan yang sehat semkin menjadi gaya hidup serta menjadi pilihan banyak masyarakat," tegas Taj Yasin.
Sementara itu, Wapres, Ma'ruf Amin --dalam pidatonya-- mengatakan Pemerintah Pusat saat ini tengah mengembangkan desain besar olahraga nasional yang dilengkapi dengan peta jalan 2045. Desain tersebut diharapkan dapat mewujudkan Indonesia bugar, berkarakter unggul dan berprestasi dunia.
"Secara konkrit kami ingin mencetak masyarakat Indonesia yang bergaya hidup sehat dan aktif. Sekaligus atlet yang berprestasi dan mengharumkan Indonesia di berbagai kompetisi dunia," kata Ma'ruf.
Wapres juga menyinggung tentang pentingnya mendorong kekuatan ekonomi syariah di Indonesia. Untuk memakmurkan negara ini, perlu ada berbagai kegiatan ekonomi. "Baik di sektor pertanian, perindustrian, perdagangan, pertambangan, kelautan dan lain sebagainya," kata Wapres.