Kamis 22 Sep 2022 19:35 WIB

Pimpinan Liga Arab dan PBB Sepakat Masalah Palestina Tetap Jadi Prioritas

Warga Palestina frustrasi karena banyak hambatan politik dalam perjuangan mereka.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
 Tentara Israel berdebat dengan pengunjuk rasa Palestina selama bentrokan di pos pemeriksaan Tayaseer ketika mereka mencoba untuk menyeberangi pos pemeriksaan untuk mencapai lembah Yordania, dekat kota Tubas, Tepi Barat, 06 Juni 2022. Menurut sumber medis Palestina, 25 warga Palestina terluka dalam bentrokan yang meletus ketika mereka berusaha untuk menyeberangi pos pemeriksaan selama protes terhadap pemukiman Israel. Pimpinan Liga Arab dan PBB Sepakat Masalah Palestina Tetap Jadi Prioritas
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Tentara Israel berdebat dengan pengunjuk rasa Palestina selama bentrokan di pos pemeriksaan Tayaseer ketika mereka mencoba untuk menyeberangi pos pemeriksaan untuk mencapai lembah Yordania, dekat kota Tubas, Tepi Barat, 06 Juni 2022. Menurut sumber medis Palestina, 25 warga Palestina terluka dalam bentrokan yang meletus ketika mereka berusaha untuk menyeberangi pos pemeriksaan selama protes terhadap pemukiman Israel. Pimpinan Liga Arab dan PBB Sepakat Masalah Palestina Tetap Jadi Prioritas

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bertemu pada Rabu (21/9/2022) untuk membahas masalah yang terjadi di Palestina. Pertemuan itu terjadi di sela-sela sesi ke-77 Sidang Umum PBB di New York.

Dilansir dari Arab News, Rabu (21/9/2022), Aboul Gheit juga menyoroti rasa frustrasi besar yang dirasakan warga Palestina sebagai akibat dari banyaknya hambatan politik terhadap perjuangan mereka. Keduanya sepakat masalah Palestina tetap menjadi prioritas dalam upaya mencapai stabilitas dan kemakmuran di kawasan.

Baca Juga

Mereka menyatakan komitmen mereka untuk bekerja sama sebagai bagian dari pendekatan terkoordinasi untuk mencari solusi politik atas krisis yang dihadapi beberapa negara di kawasan ini. Dalam sebuah pesan yang diposting di Twitter, Aboul Gheit menulis: “Kami sepakat tentang bahaya mengabaikan upaya serius untuk menyelesaikan masalah Palestina dan pentingnya melanjutkan kerja bersama kami untuk tujuan ini," katanya.

“Situasi internasional sangat sulit dan sulit, namun Guterres bekerja tanpa lelah di berbagai bidang politik, lingkungan, pembangunan, dan lainnya," tambahnya.

Perwakilan mereka mengatakan, kedua pejabat itu juga membicarakan sejumlah hal terkait krisis internasional, serta perkembangan terakhir di Timur Tengah. Seorang juru bicara Aboul Gheit mengatakan ketua Liga Arab menyatakan kepada Guterres penghargaannya atas peran penting pemimpin PBB itu selama konflik antara Rusia dan Ukraina. Guterres dilaporkan berbicara tentang situasi saat ini di Timur Tengah dan peran PBB di Somalia, Yaman dan Suriah.

Aboul Gheit juga bertemu Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa dan Perdagangan Malta Ian Borg pada Rabu. Ia mengucapkan selamat kepadanya atas negaranya mendapatkan kursi tidak tetap di Dewan Keamanan PBB untuk 2023-2024. Dia mengatakan Liga Arab mengandalkan dukungan Malta untuk isu-isu Arab dalam agenda dewan selama waktu itu, terutama yang terkait dengan perjuangan Palestina.

Pekan lalu, Aboul Gheit meminta Spanyol untuk mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, di tengah persiapan untuk upaya diplomatik baru untuk mendapatkan pengakuan. Palestina saat ini diberikan status pengamat oleh PBB. Mahmoud Abbas, presiden Palestina, akan berbicara di Majelis Umum pada 23 September dan menyoroti kampanye untuk keanggotaan penuh.

Seorang juru bicara mengatakan pemimpin Abou Gheit telah bertemu Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares di Madrid untuk membahas isu-isu kepentingan bersama dan cara-cara untuk meningkatkan hubungan bilateral. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement