REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bertemu pada Rabu (21/9/2022) untuk membahas masalah yang terjadi di Palestina. Pertemuan itu terjadi di sela-sela sesi ke-77 Sidang Umum PBB di New York.
Dilansir dari Arab News, Rabu (21/9/2022), Aboul Gheit juga menyoroti rasa frustrasi besar yang dirasakan warga Palestina sebagai akibat dari banyaknya hambatan politik terhadap perjuangan mereka. Keduanya sepakat masalah Palestina tetap menjadi prioritas dalam upaya mencapai stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
Mereka menyatakan komitmen mereka untuk bekerja sama sebagai bagian dari pendekatan terkoordinasi untuk mencari solusi politik atas krisis yang dihadapi beberapa negara di kawasan ini. Dalam sebuah pesan yang diposting di Twitter, Aboul Gheit menulis: “Kami sepakat tentang bahaya mengabaikan upaya serius untuk menyelesaikan masalah Palestina dan pentingnya melanjutkan kerja bersama kami untuk tujuan ini," katanya.
“Situasi internasional sangat sulit dan sulit, namun Guterres bekerja tanpa lelah di berbagai bidang politik, lingkungan, pembangunan, dan lainnya," tambahnya.
Perwakilan mereka mengatakan, kedua pejabat itu juga membicarakan sejumlah hal terkait krisis internasional, serta perkembangan terakhir di Timur Tengah. Seorang juru bicara Aboul Gheit mengatakan ketua Liga Arab menyatakan kepada Guterres penghargaannya atas peran penting pemimpin PBB itu selama konflik antara Rusia dan Ukraina. Guterres dilaporkan berbicara tentang situasi saat ini di Timur Tengah dan peran PBB di Somalia, Yaman dan Suriah.
Aboul Gheit juga bertemu Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa dan Perdagangan Malta Ian Borg pada Rabu. Ia mengucapkan selamat kepadanya atas negaranya mendapatkan kursi tidak tetap di Dewan Keamanan PBB untuk 2023-2024. Dia mengatakan Liga Arab mengandalkan dukungan Malta untuk isu-isu Arab dalam agenda dewan selama waktu itu, terutama yang terkait dengan perjuangan Palestina.
Pekan lalu, Aboul Gheit meminta Spanyol untuk mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, di tengah persiapan untuk upaya diplomatik baru untuk mendapatkan pengakuan. Palestina saat ini diberikan status pengamat oleh PBB. Mahmoud Abbas, presiden Palestina, akan berbicara di Majelis Umum pada 23 September dan menyoroti kampanye untuk keanggotaan penuh.
Seorang juru bicara mengatakan pemimpin Abou Gheit telah bertemu Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares di Madrid untuk membahas isu-isu kepentingan bersama dan cara-cara untuk meningkatkan hubungan bilateral.