REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Penasihat ekonomi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Oleg Ustenko, mengungkapkan, invasi Rusia ke negaranya telah menyebabkan kerusakan senilai hampir 1 triliun dolar AS. Angka itu setara dengan lima kali produk domestik bruto (PDB) tahunan Ukraina.
“Dalam hal kerugian langsung dan tidak langsung, Ukraina telah menderita kerugian hampir 1 triliun dolar AS,” kata Ustenko saat menghadiri sebuah acara yang diselenggarakan Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman di Berlin, Kamis (22/9/2022).
Ustenko menjelaskan, penghancuran dan hilangnya permukiman warga akibat konflik adalah masalah yang signifikan untuk pembiayaan publik. Dia mengungkapkan, banyak infrastruktur bisnis yang belum terdampak kehancuran, tapi mereka tidak beroperasi dengan kapasitas penuh atau hanya bekerja beberapa jam saja dalam sehari. “Itu berarti anggaran akan menerima jauh lebih sedikit dibandingkan dengan apa yang diharapkan pada awalnya,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, meskipun ada pemangkasan drastis dalam pengeluaran, tapi pemerintah Ukraina mengalami defisit 5 miliar euro per bulan sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu. Ustenko memperkirakan kesenjangan akan menyempit menjadi sekitar 3,5 miliar euro pada 2023.
Menurut Ustenko, pemerintah Ukraina telah memperkirakan bahwa perekonomian negara tersebut menyusut 35 hingga 40 persen tahun ini. “Penurunan itu adalah penurunan terdalam dalam PDB kami yang kami alami sejak 1991 dan berdirinya negara Ukraina modern,” katanya.
Saat ini Barat tengah berusaha menyalurkan bantuan ke Ukraina untuk menambal kesenjangan. Bank Dunia, Uni Eropa, dan negara anggota G7 telah berjanji akan mengucurkan dana miliar dolar untuk Kiev.