Jumat 23 Sep 2022 05:00 WIB

Ini Strategi Pegadaian Kanwil VIIl Jakarta 1 dalam Mendorong UMKM 'Naik Kelas'

Pengembangan modal yang telah dilakukan oleh Pegadaian sesuai arahan pemerintah.

UMKM (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
UMKM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1 mendorong UMKM di Ibu Kota 'naik kelas'. Lewat Media Gathering yang bertema “Strategi Pengembangan UMKM Naik Kelas serta Digitalisasi Informasi bersama Kanwil VIII Jakarta 1”, kegiatan ini merupakan inisiatif dari Pegadaian Wilayah VIII Jakarta 1 dalam menyikapi perkembangan UMKM di Indonesia, serta digitalisasi informasi dan pencapaian Kanwil VIII dari awal tahun 2022 hingga sekarang. 

Adupun narasumber yang hadir diantaranya Pemimpin Wilayah VIII Jakarta 1 PT. Pegadaian Alim Sutiono, Deputy Bisnis Area Bekasi Tinggi Pardomuan, Deputy Bisnis Area Kramatjati Alnafiah Alius, Deputy Bisnis Area Bogor Agus Riyadi, dan Deputy Bisnis Area Jatiwaringin Johannes Nanang Hartanto 

Baca Juga

"Media gathering ini kami jadwalkan tiga kali setiap tahun, ini adalah gathering yang kedua. Media gathering ini adalah alat komunikasi kami yang sangat efektif dalam menyempaikan informasi masyarakat. Kami menyadari media itu sangat membantu kami dalam menyambung ide-ide dan strategi Pegadaian untuk bisa menjangkau masyarakat. Melalui kegiatan ini pesan-pesan kami sangat tersampaikan," ungkap Alim Sutiono, dihadapan wartawan di The H Tower, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2022).

Alim mengatakan, pasar UMKM terus berkembang, kedepan pihaknya fokus untuk bagaimana UMKM menjadi naik kelas bersama Pegadaian. Seperti diketahui UMKM sudah sangat banyak di negara ini dan hal ini merupakan hal penting yang harus dikembangkan. Namun terjadinya pandemi ternyata banyak mengubah tatacara menjual dan mengembangkan umkm, salah satunya kini pengembangan melalui digital. 

"Melihat hal ini kami melalui Pegadaian tak ingin UMKM tidak berhasil. Jadikan Pegadaian sebagai solusi keuangan masyarakat, dimana jasanya mudah murah membantu masyarakat. Kami tak hanya menjual produk, kami juga mengajak berinvestasi sehingga masyarakat dapat memiliki aset bisa berupa emas. Maka kami terus melakukan pendampingan, yang kami lakukan adalah bagaimana mereka membuka usaha, mengelola keuangannya dan bagaimana mengelola produksinya yakni mulai dari pengemasan dan hingga pemasarannya," ujar dia.

"Kami tahu hal ini tidak mudah, pasti sulit, namun pandemi ini juga menunjukkan bahwa UMKM inilah yang sesungguhnya bisa diberdayakan untuk mendongrak perekonomian. Yang kami lakukan disini sangat sederhana, kami mengembangkan produk yang kita kenal, bagaimana kita bantu pengembangan produksi dan hingga bagaimana usahanya berjalan," kata dia menambahkan. 

Ia mengatakan, Pegadaian bersama induk holding BRI, berharap semua kegiatan UMKM Nasabah Pegadaian tumbuh makin besar dengan bersinergi melalui program yang bernama senyum ultra mikro. 

"Mengembangkan UMKM itu tidak mudah. Namun selama dikelola dengan baik dan benar Insyallah akan berhasil. Yang tidak berhasil dikelola itu biasanya yang tidak memiliki GCG. Kita kebanyak manajemen warung, nah ini yang harus kita tertibkan," kata dia. 

 

Tepat Sasaran 

Saat ini pengembangan modal yang telah dilakukan oleh Pegadaian adalah sesuai dengan arahan pemerintah. Saat ini penyaluran KUR Syariah Pegadaian Kanwil VIIl Jakarta 1, hingga saat ini sudah mencapai hampir Rp 12 Miliar per September, yakni dengan penyaluran sebagai berikut areal Senen Rp 2.8 Miliar, areal Bogor Rp 4.5 Miliar, Areal Keramat Jati Rp 2.3 Miliar, Areal Jatiwaringin Rp 1.4 Miliar, Areal Bekasi Rp 1.2 Miliar. 

"Kami terus mengembangkan UMKM dimasing-masing areal. Pegadaian membantu usaha rakyat dalam bentuk penyedianan KUR Syariah. Kami bina hingga UMKM ini bisa mendapatkan KUR. Dan seperti diketahui hasil survei telah menyatakan Senyum Ultra Mikro yang dijalankan sudah sangat tepat sasaran mencapai keinginan masyarakat. Saat ini jumlah nasabah yang tersalur oleh pegadaian telah lebih dari 5000 nasabah," kata Alim Sutiono. 

Kinerja keuangan Pegadaian Kanwil VIIl Jakarta 1 Terus tumbuh dan  tercatat menjadi nomor 1 tertinggi secara nasional, pertumbuhan KCA mikro tercatat tumbuh 19 persen. Dari produk KCA, produk emas menjadi produk yang pertumbuhannya paling  tinggi di seluruh indonesia. 

Bersama program UMKM naik kelas pegadaian akan fokus melakukan pendampingan UMKM mulai dari bagaimana UMKM memulai usaha, hingga akhirnya dapat melakukan peminjaman di BRI. Karena dengan adanya holding diperusahaan Pegadaian inilah maka pendampingan yang  dilakukan akan lebih naik lagi, sehingga umkm Pegadaian nantinya naik kelas. 

"Di era digital ini kami juga menambahkan strategi pemasaran melalui sistem digital. Kalau ingin naik kelas maka UMKM harus dapat dikelola dengan baik, disiplin ikut mengikuti aturan pendampingan hingga hasil yang didapatkan oleh UMKM nanti dapat disimpan dalam bentuk lain misalnya dalam bentuk properti atau emas," kata Alim. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement