REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk (ASII) berkomitmen mendukung pemerintah mengurangi emisi karbon melalui peningkatan adopsi kendaraan listrik. Astra bersama prinsipal atau produsen kendaraan terus mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung kebijakan itu.
Direktur PT Astra International Tbk Henri Tanoto menjelaskan, Toyota sebagai rekanan Astra mengumumkan komitmennya untuk berinvestasi di kendaraan listrik (EV). Hingga akhir 2030, prinsipal menargetkan 30 model baru kendaraan listrik Toyota dan Lexus dengan jumlah penjualan dipatok mencapai 3,5 juta unit secara global.
"Ini merupakan komitmen bagi kami bersama prinsipal untuk terus meluncurkan kendaraan-kendaraan battery electric vehicle (BEV) di Indonesia," jelas Henri dalam konferensi pers, Kamis (22/9).
Henri berharap, Astra bersama prinsipal bisa berkontribusi lebih besar lagi untuk mengurangi emisi karbon atau bahan bakar. Selain mengenalkan BEV model, Astra secara berkekanjutan juga mengenalkan hybrid model maupun plug-in hybrid model. Dengan demikian, kesempatan untuk mengurangi emisi karbon menjadi lebih besar.
"Akhir tahun ini kita akan melakukan produksi lokal untuk hybrid," kata Henri.
Direktur PT Astra International Tbk Johannes Loman menambahkan, Astra juga akan terus berupaya mewujudkan kehidupan berkelanjutan melalui realisasi netralisasi karbon pada sepeda motor Honda. Mitra Astra, Honda Motor, akan mengumumkan strategi dan peta jalan bisnis sepeda motor listrik di Indonesia pada akhir tahun ini.
"Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengakselerasi kehadiran sepeda motor listrik di Indonesia," kata Johannes.
Pada 13 September lalu, Honda Motor telah mengumumkan akan memperkenalkan lima model Electric Moped dan Electric Bicycle mulai saat ini hingga 2024 di Asia, Eropa, Jepang dan Cina. Sedangkan untuk penggunaan personel, Honda berencana memperkenalkan dua sepeda motor listrik pada 2024-2025 di Asia termasuk Indonesia dan Jepang serta Eropa.