REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif MAARIF Institute Abd Rohim Ghazali mengapresiasi The Atlantic Council yang menganugerahkan penghargaan Global Citizen Award 2022 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penghargaan dari lembaga yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu, kata dia, diberikan kepada pemimpin dunia dan individu yang dinilai berprestasi dengan membuat karya besar bagi kemanusiaan.
“Di tengah kecaman sebagian warga masyarakat di dalam negeri akibat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin, 19 September 2022, Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Global Citizen Award 2022 dari The Atlantic Council di Amerika Serikat,” ujar Rohim dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Jumat (23/9).
Menurut Rohim, ada tiga alasan utama mengapa Jokowi menerima award tersebut. Pertama, kata dia, sebagai pengakuan atas prestasi kepemimpinan Indonesia dalam G-20. Kedua, pengakuan terhadap Jokowi atas upayanya membangun perdamaian internasional yang ditandai dengan kehadirannya di Kyiv dan Moskow. Dan ketiga, lanjut dia, pengakuan terhadap keberhasilan Jokowi dalam menjalin kerja sama pascapandemi Covid-19.
“Kita patut bangga sekaligus mengapresiasi The Atlantic Council yang telah memberikan award kepada sosok yang tepat,” ungkap Rohim. MAARIF Institute menilai Global Citizen Award 2022 itu menjadi semacam booster (pemacu) bagi Jokowi untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas lagi dalam upaya menyukseskan misi Indonesia di G-20.
Misi tersebut, menurut Rohim, yakni penguatan arsitektur kesehatan global yang tangguh, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membangun energi terbarukan, dan meningkatkan pendidikan.
“Di tengah polarisasi politik global, kita berharap Presiden Jokowi mampu mengokohkan kembali solidaritas kemanusian dunia internasional yang tercabik akibat perang Rusia vs Ukraina,” ucap Rohim.
Menurut dia, hanya dengan mengokohkan solidaritas kemanusiaan di tingkat global, perang bisa dihentikan, dan bencana kamanusiaan yang lebih luas bisa dihindari. Sebagai salah satu champion di Global Crisis Response Groups, lanjut Rohim, Presiden Indonesia memiliki peran besar dalam menguangi dampak perang terutama pada sektor pangan, energi, dan keuangan.
“Tantangan global seperti perubahan iklim, krisis kesehatan, krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial merupakan agenda kebijakan prioritas yang membutuhkan komitmen bersama dari para pemimpin dunia untuk menananggulanginya,” tuturnya. MAARIF Institute berharap, setelah menerima Global Citizen Award, Presiden Jokowi berperan lebih aktif lagi mendorong kerja sama internasional yang memuliakan perdamaian dan kemakmuran bersama.