Jumat 23 Sep 2022 15:55 WIB

Pemerintah Optimalkan Penyaluran BLT BBM Hingga Daerah 3T

PLN ditargetkan untuk menyalurkan BLT BBM hingga daerah 3T selama dua pekan

Petugas memotret identitas penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) saat penyaluran di Kantor Pos Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Kementerian Sosial menyalurkan BLT pengalihan subsidi BBM kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp12,4 triliun melalui PT Pos Indonesia.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Petugas memotret identitas penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) saat penyaluran di Kantor Pos Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Kementerian Sosial menyalurkan BLT pengalihan subsidi BBM kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp12,4 triliun melalui PT Pos Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui PT Pos Indonesia (Persero) terus memaksimalkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai  Bahan Bakar Minyak atau BLT BBM kepada masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terpencil (3T). 

Plt Direktur Bisnis, Jaringan, dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun, mengatakan pihaknya ditarget oleh pemerintah untuk menyalurkan BLT BBM selama dua pekan di seluruh Indonesia. Hingga Kamis (22/9/2022) BLT BBM telah disalurkan kepada 19.035.373 keluarga penerima manfaat (KPM) dari total 20,21 juta KPM.

"Alhamdulillah belum mencapai dua minggu, penyaluran telah mencapai 78,44 persen dari total 20,65 juta KPM. Penyaluran ini menuai apresiasi karena sistemnya baik, langsung dirasakan oleh masyarakat, dan membantu meningkatkan daya beli," kata Tonggo lewat keterangan pers yang diterima, Kamis (22/9/2022).

Selain itu, tambah Tonggo, PT Pos saat ini sedang berfokus pada penyaluran di daerah tertinggal, terdepan, serta terpencil (3T).

Baca juga : Pengemudi Ojol Minta BBM Bersubsidi Hanya untuk Sepeda Motor dan Angkutan Umum

Tonggo  menjelaskan bahwa upaya tersebut bukan hal mudah, karena petugas juru bayar Pos harus menghadapi medan topografi dalam konteks geografi dan faktor alam yang bisa mengancam keselamatan. 

"Kami sudah mulai penyaluran di daerah 3T. Penyaluran di sana bergantung pada cuaca, juga ada yang menggunakan dua moda transportasi darat dan air (sungai/laut). Begitu ada perubahan cuaca, mereka mengubah jadwal, berkoordinasi dengan Pemda setempat," kata Tonggo.

Sebelumnya, Guru Besar Universitas Pancasila, Prof Sri Widyastuti mengatakan bahwa BLT BBM sudah tepat sasaran dan menjadi solusi menjaga daya beli masyarakat terdampak. 

“Sekarang ini tepat sekali dengan kebijakan Presiden Joko Widodo, bahwa BLT itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak karena mereka harus punya daya beli. BLT BBM ini memberi dampak yang positif bagi masyarakat, ini adalah kebutuhan yang sangat-sangat mendesak,” katanya di Jakarta.

Baca juga : Pengamat Paparkan Mengapa Kendaraan Listrik Besar atau Niaga Sulit Diproduksi

Sebagai informasi, pemerintah sendiri sudah menganggarkan berbagai macam program bantuan sosial untuk masyarakat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU) hingga Bantuan Sosial Pemerintah Daerah dengan besaran total Rp 24,17 triliun. Anggaran tersebut dilakukan sebagai bentuk realokasi APBN yang saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement