REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono yang menjadi salah satu kandidat penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta mengaku belum melakukan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penunjukan Pj Gubernur DKI Jakarta.
“Presiden dengan saya hampir setiap hari ketemu, bahkan minggu lalu kunker saya dampingin, biasa-biasa saja,” kata Heru di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/9/2022).
Menurutnya, pembahasan yang dilakukan dengan Presiden hanya terkait dengan tugas-tugas kepresidenan saja. Heru juga mengatakan, hingga hari ini pun dirinya tak melakukan persiapan khusus.
“Sampai hari ini masih biasa-biasa saja. Bahkan minggu depan penuh dengan kunjungan kerja, masih menjalankan tugas Kasetpres,” ujarnya.
Selain Heru, dua nama lainnya yang dicalonkan menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta yakni Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar Baharuddin.
Heru mengatakan, seluruh kandidat memiliki kemampuan dan potensi yang lebih baik dibandingkan dirinya. Kendati demikian, ia menyerahkan terhadap proses alam semesta.
“Ada kalimat hari esok penuh misteri. Jadi kembalikan ke alam semesta, saya yakin alam semesta itu akan memberikan yang terbaik,” kata Heru.
Selain tiga nama yang diusulkan oleh DPRD DKI Jakarta, Kemendagri juga akan mengusulkan tiga nama yang dicalonkan sebagai Pj Gubernur, pengganti Anies Baswedan. Penunjukan nama Pj Gubernur DKI dari calon-calon tersebut merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan, penjabat Gubernur DKI Jakarta yang akan dipilih harus memenuhi banyak kriteria yang dibutuhkan. Saat itu, Jokowi juga mengaku belum menerima nama-nama calon penjabat Gubernur DKI Jakarta.
“Kriterianya banyak sekali. Nanti saja kalau sudah, nanti kita putuskan,” ujar Jokowi usai peresmian Jalan Tol Cibitung-Cilincing pada Selasa (20/9).