Jumat 23 Sep 2022 17:55 WIB

Islandia Tangkap 4 Orang Diduga Rencanakan Serangan Teroris

Kepolisian Islandia menangkap empat orang yang diduga mempersiapkan serangan teroris

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Terorisme
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, REYKJAVIK – Kepolisian Islandia telah menangkap empat orang yang diduga mempersiapkan serangan teroris. Itu dianggap sebagai penyelidikan terduga teroris pertama di negara Nordik tersebut.

Empat tersangka yang ditangkap berusia 20-an tahun. Mereka dibekuk di Kopavogur, pinggiran ibukota Reykjavik, dan kota barat daya Mosfellsbaer. Dalam operasi penangkapan para tersangka, polisi Islandia juga berhasil menyita beberapa pucuk senjata semi-otomatis.

Senjata-senjata tersebut diperoleh dari sembilan lokasi berbeda. "Asal usul operasi polisi kemarin dalam konteks penyelidikan persiapan serangan teroris," kata Komisaris Nasional Kepolisian Islandia Karl Steinar Valsson saat menjelaskan operasi penangkapan para tersangka dalam konferensi pers, Kamis (22/9/2022).

Kepolisian Islandia belum mengetahui motif potensial para tersangka. Namun rencana serangan diyakini menargetkan warga dan berbagai lembaga masyarakat. Saat ini polisi Islandia juga tengah menyelidiki apakah keempat tersangka memiliki hubungan dengan organisasi-organisasi ekstremis. “Sejauh yang kami tahu, ini adalah pertama kalinya penyelidikan semacam ini diluncurkan (di Islandia),” kata Valsson.

Islandia, yang hanya memiliki jumlah penduduk 375 ribu jiwa telah menduduki puncak Indeks Perdamaian Global sejak dimasukkan dalam peringkat pada 2008 lalu. Islandia dianggap sebagai "negara paling damai di dunia”.

Tindak kekerasan jarang terjadi di negara tersebut. Hal itu dibuktikan dengan salah satu tingkat kejahatan terendah di dunia. Kendati demikian, beberapa tahun terakhir, ada lonjakan aksi kejahatan di sana yang telah memicu kekhawatiran pihak berwenang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement