REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengumumkan lebih dari 170 juta dolar AS bantuan kemanusiaan disalurkan untuk Muslim Rohingya pada Kamis. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Muslim Rohingnya termasuk mereka yang berada di luar negeri seperti di Bangladesh.
"Dengan pendanaan baru ini, total bantuan kami dalam menanggapi Krisis Pengungsi Rohingya telah mencapai hampir 1,9 miliar dolar AS sejak Agustus 2017 ketika lebih dari 740 ribu Rohingya terpaksa mengungsi ke tempat yang aman di Cox's Bazar, Bangladesh," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
Bantuan itu datang sekitar sebulan setelah badan pengungsi PBB mengatakan sangat membutuhkan bantuan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh. Lebih dari satu juta Rohingya tinggal di kamp-kamp kumuh di Bangladesh selatan yang terdiri dari pemukiman pengungsi terbesar di dunia dengan sedikit harapan untuk kembali ke Myanmar. Sebagian besar kewarganegaraan dan hak lain mereka ditolak di sana.
“Putaran baru bantuan kemanusiaan AS mencakup lebih dari 93 juta dolar AS melalui Departemen Luar Negeri dan lebih dari 77 juta dolar AS melalui Lembaga Pembangunan Internasional (USAID),” ujar Blinken.
Dilansir Channel News Asia, Jumat (23/9/2022), sekitar 138 juta dolar AS dialokasikan khusus untuk program-program di Bangladesh seraya AS bekerja sama dengan pemerintah Bangladesh dan dengan Muslim Rohingya untuk mencari solusi atas krisis tersebut.
Sebagian besar Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke negara tetangga Bangladesh selama tindakan keras militer pada tahun 2017 yang menurut PBB sebagai genosida. Dalam pernyataannya pada Kamis, Blinken mengatakan banyak pengungsi Rohinya merupakan penyintas kampanye genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembersihan etnis.
Namun, Myanmar membantah genosida. Pemerintah mengatakan telah melancarkan kampanye yang sah terhadap gerilyawan yang menyerang pos polisi. Myanmar menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional di Den Haag atas kekerasan tersebut.