REPUBLIKA.CO.ID, ALMATY -- Kazakhstan menerima gelombang masuk warga Rusia di perbatasan. Kenaikan penyeberangan ini terjadi tidak lama setelah Moskow mengumumkan wajib militer untuk perang di Ukraina.
Pada Rabu (21/9/2022) lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Rusia akan menggelar mobilisasi massal pertama sejak Perang Dunia II dan rencana cadangan untuk menganeksasi wilayah Ukraina. Banyak pria Rusia yang memenuhi syarat wajib militer meninggalkan negara itu.
Dalam pernyataannya, Jumat (23/9/2022) penjaga perbatasan Kazakhstan mengatakan empat dari 30 pos pemeriksaan di perbatasan Rusia-Kazakhstan padat. Mereka tidak mengungkapkan berapa jumlah warga Rusia yang mencoba menyeberang.
Saksi mata yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan mereka telah mengantri di pos perbatasan sejak Kamis (22/9/2022) pagi. Terlihat lalu lintas padat yang tidak biasa dari sisi Rusia, penjaga perbatasan Rusia memeriksa mobil-mobil yang mengantri dengan teliti.
Saksi mata mengatakan banyak yang hendak menyeberang merupakan pria yang tampaknya berusia di bawah 35 tahun, syarat wajib militer.
Supir-supir truk Kazakhstan mengunggah video di media sosial yang menunjukkan kemacetan panjang. Sebagian besar mobil yang sedang mengantri merupakan mobil pribadi.