Jumat 23 Sep 2022 19:55 WIB

Jerman dan Prancis Bersumpah Lanjutkan Dukungan Militer untuk Ukraina

Menteri pertahanan Jerman dan Prancis bertemu di Berlin bahas konflik Rusia-Ukraina

Jerman dan Prancis akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina meski ada ancaman baru-baru ini dari Presiden Rusia Vladimir Putin
Jerman dan Prancis akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina meski ada ancaman baru-baru ini dari Presiden Rusia Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID., BERLIN -- Jerman dan Prancis akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina meski ada ancaman baru-baru ini dari Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht pada Kamis (22/9/2022).

Berbicara bersama Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu di Berlin, Lambrecht mengecam keras kebijakan Rusia atas mobilisasi militer parsial dan rencana referendum di wilayah separatis di Ukraina.

“Kami mengirimkan sinyal yang jelas. Reaksi dari Putin terhadap keberhasilan Ukraina ini mendorong kami untuk melanjutkan dukungan kami ke Ukraina,” ungkap dia, sambil menambahkan bahwa negara-negara Eropa akan terus melatih pasukan Ukraina dan menyediakan senjata.

Lambrecht mengatakan masyarakat internasional tidak akan mengakui "referendum palsu" di wilayah timur Ukraina yang dikuasai Rusia.

"Referendum ini tidak akan memiliki arti apa pun, dan tidak akan memiliki pengaruh pada kebijakan kami, dukungan kami kepada Ukraina," ujar dia.

Sementara itu, Lecornu mengatakan negara-negara Eropa menunjukkan persatuan yang kuat melawan Rusia, dan mereka akan melanjutkan upaya bersama mereka untuk mendukung pasukan Ukraina.

“Kami sedang membicarakannya dengan rekan-rekan Ukraina kami,” sebut dia, mengacu pada rencana militer dan kebutuhan konkret pasukan Ukraina.

“Kami memberikan dukungan, dan kami akan terus melakukannya di masa depan,” tambah Lecornu.

Putin pada Rabu mengumumkan mobilisasi militer parsial yang memanggil hingga 300.000 pasukan cadangan untuk kemungkinan penempatan ke Ukraina, dan menggarisbawahi bahwa Rusia akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan negara.

Republik Luhansk dan Donetsk yang dideklarasikan sendiri di Ukraina, bersama dengan bagian Zaporizhzhia dan Kherson yang dikuasai Rusia, akan mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia mulai 23-27 September.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/jerman-dan-prancis-bersumpah-lanjutkan-dukungan-militer-untuk-ukraina/2692795
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement