Jumat 23 Sep 2022 17:30 WIB

Masyarakat Didorong Maksimalkan Aplikasi Whatsapp untuk Pemasaran dalam Bisnis Digital

Whatsapp marketing sudah lumrah dilakukan.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Webinar yang digelar Kemenkominfo untuk kelompok masyarakat atau komunitas di wilayah Sumatra dan sekitarnya dengan tema “Konsep Bisnis Digital: Pemasaran Melalui Whatsapp”.
Foto: Dok. Web
Webinar yang digelar Kemenkominfo untuk kelompok masyarakat atau komunitas di wilayah Sumatra dan sekitarnya dengan tema “Konsep Bisnis Digital: Pemasaran Melalui Whatsapp”.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kemenkominfo mengajak masyarakat yang terjun memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usahanya untuk lebih menguasai sejumlah skill di dunia digital. Bersama Siberkreasi, Kemenkominfo menyelenggarakan webinar 2022 untuk kelompok masyarakat atau komunitas di wilayah Sumatra dan sekitarnya dengan tema “Konsep Bisnis Digital: Pemasaran Melalui Whatsapp”. Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.300 orang, menghadirkan narasumber Lusi Ayu Daningsih, Duta Kampus UNPI Cianjur & Praktisi Literasi Digital; Denisa Nur, Head of RnD Urban Sakola & Praktisi Literasi Digital; serta Aji Kresno, Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital, sebagai narasumber.

Dalam webinar tersebut, Lusi Ayu membahas mengenai konsep pemasaran melalui whatsapp ditinjau dari perspektif cakap digital. ”Whatsapp marketing adalah jenis pemasaran dan promosi yang dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi pesan whatsapp. Platform whatsapp dapat membantu pelaku usaha dalam menjangkau banyak audiens, membangun hubungan yang kuat dan meningkatkan penjualan," kata dia seperti dilansir pada Jumat (24/9/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, ada empat strategi pemasaran via whatsapp. Pertama, sediakan nomor khusus untuk melayani pelanggan. Kedua, buatlah katalog produk untuk memudahkan konsumen untuk melihat produk kita. Ketiga, gunakan fitur story untuk promosi produk.

"Terakhir, manfaatkan fitur whatsapp secara maksimal untuk membantu kita dalam melayani konsumen," ujar Lusi Ayu.

Denisa Nur memperkaya pembahasan mengenai konsep pemasaran melalui whatsapp ditinjau dari perspektif etis digital. "Tiga etika yang perlu kita pahami dalam melakukan pemasaran melalui whatsapp. Pertama, tidak melakukan promosi secara terus menerus kepada konsumen. Kedua, gunakan kalimat kalimat yang postif dan berikan informasi yang jujur. Terakhir tidak membuat konten promosi yang menjelekan produk lain," ujar Denisa.

Aji Kresno melengkapi pembahasan mengenai konsep pemasaran melalui whatsapp ditinjau dari perspektif pilar aman digital. “Apapun aktivitas yang kita lakukan di ruang digital tidak pernah ada yang 100% aman, karenanya selalu berpikir kritis dan tidak mudah percaya dengan semua hal yang ada di internet dapat menjadi satu proteksi keamanan yang paling efektif untuk menghindarkan kita dari tindakan kejahatan internet," kata Aji Kresno.

Dalam perjalanannya, program #MakinCakapDigital sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 yang lalu, berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan empat pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital.

“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihanliterasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kinerja literasi digital pun mulai menunjukkan peningkatan dari segi kualitas. Peluang kecakapan digital tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar”, ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital beberapa waktu lalu, dilansir dari Antara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement