Jumat 23 Sep 2022 17:48 WIB

Cerita Wisudawan Terbaik UMM dari Ciptakan Aplikasi Hingga Menang Berbagai Penghargaan

Melalui aplikasi ini diharapkan kehidupan petani akan lebih baik.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ulfah Nur Oktaviana meninggalkan banyak kontribusi dan penghargaan selama berkuliah di UMM. Salah satunya dia sempat menciptakan aplikasi //E-Rice Detector// untuk para petani.
Foto: Dok. Humas UMM
Wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ulfah Nur Oktaviana meninggalkan banyak kontribusi dan penghargaan selama berkuliah di UMM. Salah satunya dia sempat menciptakan aplikasi //E-Rice Detector// untuk para petani.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Nasi merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Meskipun nasi sangat dibutuhkan, sebagian besar petani padi hidup jauh dari kemakmuran. 

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ulfah Nur Oktaviana telah menciptakan aplikasi E-Rice Detector. Perempuan yang mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik ini dikukuhkan sebagai mahasiswa terbaik UMM pada Kamis (22/9/2022) di Dome UMM.

Baca Juga

Perempuan yang disapa Ulfah ini menjelaskan, ada banyak masalah yang menyebabkan petani di Indonesia jauh dari kata makmur. Pertama, permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak. Situasi ini acap membuat mereka membeli beras dengan harga sangat murah dari para petani. Kemudian menjualnya dengan mahal ke masyarakat. 

Masalah kedua adalah minimnya ketersediaan pupuk beserta harganya di pasaran. Lalu, masalah terakhir perihal para petani yang tidak mengetahui penyakit pada padi. Hal tersebut ternyata dapat menyebabkan gagal panen.

Dari beragam permasalahan yang ada, dia dan tim membuat aplikasi yang dapat membantu para petani. Ada beberapa fitur yang terdapat pada aplikasi ini. Pertama, yakni tersedianya daftar harga beras di seluruh Indonesia. 

Lalu, fitur kedua berisi perihal informasi ketersediaan pupuk beserta harganya di sekitar lingkungan pengguna. Terakhir, terdapat fitur scan untuk mengetahui berbagai penyakit pada tumbuhan padi serta cara penangananya.

Dengan adanya aplikasi ini, ia dan tim berkeinginan untuk memakmurkan kehidupan para petani Indonesia. Selain itu, aplikasi ini juga berguna sebagai transfer ilmu antara tim mahasiswa kepada para petani terutama dalam rangka penanganan penyakit padi. Saat ini, kata dia, aplikasi E-Rice Detector telah diunduh ratusan kali di playstore.

Selain aktif dalam pembuatan aplikasi, saat berkuliah Ulfah juga turut serta di kegiatan kampus merdeka. Ia aktif di dua program yang berbeda yaitu Bangkit dan Generasi Gigih. Tak hanya itu, mahasiswi kelahiran tahun 1999 ini juga berhasil memenangkan Top 3 IEEE Innovation Nation.

Ulfah mengaku selalu berusaha memanfaatkan masa perkuliahan untuk mengembangkan kemampuan dan mengeksplor berbagai bidang baik akademik maupun non-akademik. Hal ini juga akan menempa dia untuk meningkatkan kemampuan problem solving dan juga kerja secara tim.

Pada perjalanan kuliahnya, Ulfah mengatakan, kontribusi UMM sangat besar. Kampus putih menjadi wadah pembelajaran baik dari sisi akademik ataupun nonakademik baginya. Hal ini terutama terkait program UMM PASTI yang membuatnya lulus tepat waktu dengan nilai mumpuni. 

"Program ini juga membuat saya lebih mandiri dan cakap mengatasi masalah. Terakhir, UMM PASTI juga sukses membuat saya diterima bekerja sebagai data analis bahkan sebelum diwisuda," ucap dia.

Selanjutnya, Ulfah berencana untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Indonesia melalui ilmu yang dia dapatkan. Dia juga akan meningkatkan kepekaan agar dapat mengetahui permasalahan di masyarakat dan menyelesaikannya dengan teknologi.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement