Jumat 23 Sep 2022 18:21 WIB

Subholding Pembangkitan PLN Jadi Penghasil Listrik Terbesar di Asia Tenggara

Indonesia Power mengelola 18,4 GW pembangkit dan PLN Nusantara Power kelola 20,6 GW

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir melaunching pembentukan Holding Subholding PT PLN (Persero), (ilustrasi)
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir melaunching pembentukan Holding Subholding PT PLN (Persero), (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan pembentukan Holding Subholding PT PLN (Persero). Aksi korporasi ini membuat seluruh aset pembangkitan PLN terkonsolidasi dalam dua Subholding Generation Company (Genco) yaitu PLN Indonesia Power mengelola 18,4 Gigawatt (GW) pembangkit dan PLN Nusantara Power mengelola 20,6 GW akan menjelma menjadi perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan salah satu poin penting dalam konsolidasi ini adalah untuk membuat proses bisnis PLN semakin efektif dan efisien. Sehingga mampu menjadi bagian penting dalam kebangkitan industri Indonesia.

"PLN ini jantungnya Indonesia. Listrik adalah pusat pertumbuhan ekonomi. Kalau kita lihat, suka tidak suka, industrialisasi perlu listrik," kata Erick Thohir.

Erick meyakini terbentuknya subholding pembangkitan Genco akan meningkatkan kompetensi PLN, sehingga dapat menjadi modal untuk masuk dalam rantai suplai energi di kancah global.