Jumat 23 Sep 2022 23:55 WIB

Studi: TikTok Promosikan Konten Obat Penurun Berat Badan Jangkau Remaja

TikTok mengizinkan konten yang mempromosikan obat penurun berat badan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.
Foto: AP/Kiichiro Sato
Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah studi yang diterbitkan di The Pharmaceutical Journal, TikTok mengizinkan konten yang mempromosikan obat penurun berat badan yang menjangkau remaja. Para pakar membuat akun TikTok yang mengindikasikan pengguna berusia 16 tahun. Berdasarkan penelitian, ada 100 konten teratas yang terkait dengan #dietpills.

Dari 100 video, mereka menemukan hampir sepertiga mempromosikan pil diet untuk menurunkan berat badan. Beberapa postingan yang ditandai akhirnya dihapus. Pada tahun 2020, TikTok memperbarui kebijakannya dengan melarang iklan untuk konten suplemen penurun berat badan dan membatasi iklan untuk produk manajemen berat badan.

Namun, akun uji oba masih dapat menemukan konten yang menjual pil diet. Beberapa pengguna juga membuat buku harian video harian saat mereka minum obat atau membagikan foto sebelum dan sesudah untuk menunjukkan hasil penurunan berat badan.

Dilansir The Verge, Jumat (23/9/2022), pakar kesehatan mengatakan klaim diet yang tidak terbukti dapat berbahaya bagi orang dewasa maupun remaja. TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi perusahaan mengatakan promosi atau perdagangan zat yang dikendalikan, termasuk obat penurun berat badan yang diresepkan, tidak diizinkan di platform dan konten yang melanggar kebijakan itu akan dihapus.

Sebelumnya, masalah promosi penurunan badan telah marak terlihat di TikTok. Pada Januari, TikTok dan Instagram menarik iklan dari startup perawatan kesehatan Cerebral yang mengaitkan obesitas dengan ADHD dan mengatakan pasien mungkin dapat berhenti makan berlebihan serta mencari pengobatan untuk ADHD.

Sebelumnya, TikTok pernah didesak untuk menanggapi konten diet berbahaya di platformnya. Sebuah laporan oleh The Wall Street Journal pada tahun 2021 menunjukkan bagaimana algoritme TikTok mendorong remaja perempuan melihat video diet dan penurunan berat badan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement