Jumat 23 Sep 2022 19:53 WIB

Kenaikan BBM Mulai Picu Peningkatan Harga Ikan Laut di Kalsel

Pemprov Kalsel sedang mengupayakan bantuan subsidi BBM untuk sekitar 26.026 nelayan.

Pedagang memilih ikan untuk pembeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). ilustrasi
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Pedagang memilih ikan untuk pembeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Harga ikan laut di tingkat pelabuhan Kalimantan Selatan kini naik tipis, pemicu peningkatan salah satunya dipengaruhi kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan harga BBM subsidi jenis solar. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalsel Rusdi Hartono sebelumnya sudah memprediksi adanya kenaikan harga BBM akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga ikan laut.

"Harga ikan laut relatif naik," ujarnya di Banjarmasin, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga

Perubahan itu, kata dia, berdasarkan perbandingan harga Jumat (9/9/2022) lalu yang tercatat paling tinggi merosot Rp 5.000 per kg dengan harga hari ini pada transaksi dagang antara nelayan-pembeli di sentra ikan laut Pelabuhan Banjar Raya, Kota Banjarmasin. "Harga masih stabil, dari yang dulu (6 September) ke harga normal," ujarnya.

Kenaikan saat ini, misalnya, untuk ikan peda Rp 35 ribu per kg (naik Rp 5.000), ikan tongkol Rp 12 ribu per kg (naik Rp 5.000), dan ikan lajang keriting Rp 14 per kg (naik Rp 1.000). Tiga jenis ikan dari Kalsel ini yang mendominasi hasil tangkapan serta permintaan pasar, sebaran konsumen disebut sampai ke Kalimantan bagian Tengah, Timur hingga Barat.

Kebutuhan pasar itu, kata dia, didapatkan dari wilayah perairan Kalsel ada yang di laut Jawa dan Selat Makassar, totalnya di kisaran; 60 ton (peda), 40 ton (peda) dan 45 ton (tongkol)."Kalau harga ikan ini unik. Sifatnya dinamis, setiap waktu bisa berubah," ujarnya.

Agar tidak terjadi kenaikan yang ekstrim dan menekan potensi inflasi, saat ini pihaknya sedang mengupayakan bantuan subsidi BBM untuk sekitar 26.026 nelayan dapat disalurkan segera. Apabila terealisasi, nelayan akan mendapatkan solar dengan harga Rp 5.800 per liter atau lebih murah dibandingkan dengan harga yang saat ini senilai Rp 6.800 per liter.

"Masih berproses, rencananya anggaran diambil dari transfer umum sesuai arahan presiden. Nilai anggaran sekitar Rp 320 juta," ucapnya.

Rencana bantuan BBM subsidi itu, ditargetkan akan mengisi empat SPBN pelabuhan di Banjarmasin, Muara Kintap, Batulicin, dan Kotabaru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement