Sabtu 24 Sep 2022 01:00 WIB

Kabar Baik, Insulin Suntik Terbaru Berpotensi Gantikan Obat Harian Diabetes

Suntikan insulin sekali sepekan berpotensi gantikan obat-obatan harian diabetesi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Pengidap diabetes menyiapkan suntikan insulin (Ilustrasi). Insulin suntik terbaru berpotensi menggantikan obat harian maupun memangkas jumlah suntikan insulin per tahun.
Foto: AP/Reed Saxon
Pengidap diabetes menyiapkan suntikan insulin (Ilustrasi). Insulin suntik terbaru berpotensi menggantikan obat harian maupun memangkas jumlah suntikan insulin per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti telah menemukan bahwa suntikan insulin sekali sepekan bisa menggantikan obat-obatan versi harian yang saat ini diresepkan. Suntikan insulin terbaru sama efektifnya dengan versi harian, dan para peneliti yakin lebih disukai pasien.

Dokter Athena Philis-Tsimikas dari Scripps Whittier Diabetes Institute California sekaligus peneliti utama mengatakan bahwa suntikan insulin sekali sepekan akan menjadi langkah maju dalam inovasi insulin. "Obat baru akan mengurangi kompleksitas dan beban pengobatan diabetes dengan mengurangi jumlah suntikan dari 365 menjadi 52 per tahun tanpa mengorbankan pengelolaan gula darah," kata Philis-Tsimikas, seperti dilansir The Sun, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga

Diabetes memengaruhi sekitar 19,47 juta jiwa di Indonesia, merujuk catatan International Diabetes Federation (IDF) pada 2021. Penyakit yang juga disebut kencing manis ini terbagi menjadi dua tipe.

Diabetes tipe 1 merupakan kondisi genetik yang sering muncul di awal kehidupan. Sementara itu, diabetes tipe 2 berkembang seiring waktu dan dicetuskan utamanya terkait gaya hidup.

Memiliki diabetes berarti tubuh tidak memproduksi cukup hormon insulin dengan sendirinya, atau ada masalah dengan suplai insulin. Itulah sebabnya diabeteso memerlukan pengobatan insulin. Pemberian insulin bertujuan membantu tubuh untuk menggunakan dan memecah gula.

Jika tidak diobati, kadar gula dalam darah akan menjadi sangat tinggi, yang dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, termasuk kebutaan, gagal ginjal, dan penyakit jantung. Tidak semua orang yang mengidap diabetes tipe 2 perlu mengonsumsi insulin, tetapi mereka yang selama ini melakukannya terpaksa menghadapi suntikan insulin yang menyakitkan sebelum makan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement