REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, terancam dideportasi dari Inggris. Tuchel digantikan oleh Graham Potter di Chelsea awal bulan ini. Keadaan semakin memburuk, dimana pelatih asal Jerman itu bukan hanya dipecat dari pekerjaannya, tapi juga mungkin akan dideportasi dari Inggris karena aturan Brexit.
Dikutip dari Tribalfootball, Sabtu (24/9/2022), pelatih berusia 49 tahun hanya bisa tinggal maksimal selama 90 hari setelah pemecatannya dari Stamford Bridge. Hal tersebut berdasarkan ketentuan visa dari Badan Pengatur Pengesahan Brexit. Namun belum ada konfirmasi dari pihak terkait.
Pembicaraan sedang berlangsung dan Tuchel dikatakan bahagia dan nyaman tinggal di Inggris. Dia juga masih mempertimbangkan pilihannya, sambil menanti penawaran dari klub yang mungkin saja ingin mengganti pelatih tengah musim ini. Dia bahkan terlihat tersenyum di London pada hari Rabu.
Tuchel dipecat oleh pemilik baru the Blues, Todd Boehly, usai timnya dikalahkan Dinamo Zagreb di laga perdana Liga Champions. Namun pemecatan Tuchel disebut-sebut bukan hanya karena kekalahan di Zagreb. Melainkan Tuchel dinilai tidak sejalan dengan visi dari pemilik baru Chelsea.