Sabtu 24 Sep 2022 17:22 WIB

Jabar Turunkan Alat Berat Bersihkan Material Banjir di Garut

Mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan membersihkan endapan banjir bandang.

Red: Ani Nursalikah
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, meninjau secara langsung kondisi terkini lokasi bencana di Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jumat (23/9/2022).
Foto: Diskominfo Garut
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, meninjau secara langsung kondisi terkini lokasi bencana di Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jumat (23/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Jawa Barat (Jabar) menurunkan dua alat berat untuk mempercepat proses membersihkan material sisa banjir di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Hal ini agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

"Dua alat berat sudah diturunkan ke lokasi terdampak banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi di lokasi banjir Pameungpeuk, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan pada hari kedua penanggulangan bencana banjir di Kecamatan Pameungpeuk masih dilakukan pembersihan lingkungan oleh petugas BPBD dan instansi lain, kemudian sukarelawan, dan masyarakat setempat. Dua kendaraan alat berat, kata dia, diturunkan untuk membantu memudahkan proses menyingkirkan material yang dibawa banjir ke permukiman warga.

"Kita sisir dengan alat berat biar percepatan penanganan lebih cepat," katanya.

Ia menambahkan, selain kendaraan alat berat juga diturunkan mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lumpur dan endapan sisa banjir bandang di dalam rumah maupun lingkungan rumah penduduk. "Damkar (mobil pemadam kebakaran) melibatkan dua unit kendaraan untuk membersihkan lumpur dan endapan," katanya.

Bencana alam banjir dan longsor itu menimpa lima kecamatan yakni Kecamatan Pameungpeuk, kemudian Kecamatan Cisompet, Singajaya, Banjarwangi, dan Cibalong. BPBD Garut mencatat rumah warga yang terdampak akibat banjir sebanyak 1.644 rumah, kemudian satu rumah rusak akibat tertimbun longsor di Kecamatan Cisompet.

Menurut Satria data itu masih terus dievaluasi karena petugas di lapangan masih melakukan pendataan dan asesmen tingkat kerusakannya. "Untuk kerusakan sendiri hari ini masih terus dievaluasi oleh teman-teman Disperkim," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement