Sabtu 24 Sep 2022 17:25 WIB

BNI Salurkan Rp 7,51 Triliun Fasilitas Kredit Lima Perusahaan

Fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu tiga tahun dan bersifat clean basis

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan penandatangan perjanjian fasilitas pinjaman senilai 500 juta dolar AS atau Rp 7,51 triliun (kurs Rp 15.034,7 per dolar AS). Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut dilakukan pada 19 September 2022 dengan nomor surat KMP/7/4681.   Tampak Gedung Menara BNI.
Foto: BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan penandatangan perjanjian fasilitas pinjaman senilai 500 juta dolar AS atau Rp 7,51 triliun (kurs Rp 15.034,7 per dolar AS). Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut dilakukan pada 19 September 2022 dengan nomor surat KMP/7/4681. Tampak Gedung Menara BNI.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan penandatangan perjanjian fasilitas pinjaman senilai 500 juta dolar AS atau Rp 7,51 triliun (kurs Rp 15.034,7 per dolar AS). Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut dilakukan pada 19 September 2022 dengan nomor surat KMP/7/4681.

Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo mengatakan perseroan telah menandatangani Facility Agreement atas fasilitas pinjaman sebesar 500 juta dolar AS dengan lima perusahaan, di antaranya Bank of China (Hongkong) Ltd., Citigroup Global Markets Asia Ltd., CTBC Bank Co. Ltd., Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd., dan United Overseas Bank Ltd. yang bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (MLAB). “Adapun yang bertindak sebagai agen fasilitas pinjaman adalah CTBC Bank Co. Ltd.,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga

Menurutnya fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu tiga tahun dan bersifat clean basis (tanpa jaminan). Lebih lanjut, fasilitas pinjaman tersebut juga akan digunakan antara lain pembiayaan kembali utang yang telah ada (debt refinancing).

Jika menilik laporan keuangan perseroan, sepanjang paruh pertama 2022, bank pelat merah bersandi saham BBNI itu membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 620,42 triliun atau naik 8,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pencairan kredit mengalami pertumbuhan dari Rp 59,3 triliun menjadi Rp 74,3 triliun, yang utamanya disalurkan kepada top tier debitur korporasi.

Lebih lanjut, akselerasi penyaluran kredit ini menjadikan pembiayaan ke segmen korporasi swasta tumbuh 14,7 persen yoy menjadi Rp 205,3 triliun, mengekor segmen large commercial naik 31,2 persen yoy menjadi Rp 48,5 triliun, segmen small juga tumbuh 10,2 persen yoy dengan nilai kredit Rp 100,2 triliun. Secara keseluruhan, kredit di sektor business banking tumbuh 7,7 persen yoy menjadi Rp 512,3 triliun.

Dari sisi kredit konsumer, perseroan mencetak kinerja pada bisnis kredit payroll dengan pertumbuhan 19,6 persen yoy menjadi Rp 39,1 triliun dan kredit pemilikan rumah atau KPR meningkat 7,6 persen yoy menjadi Rp 51,2 triliun pada semester I 2022. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement