Sabtu 24 Sep 2022 20:28 WIB

Ridwan Kamil Harap Persis Bantu Berantas Stunting

'Saat ini kondisi ekonomi di Jabar lebih tinggi dari nasional'.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVI Persatuan Islam di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022). Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) yang dilaksanakan pada 23-26 September 2022 tersebut mengusung tema Transformasi Gerakan Dakwah Persis Untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamien Dalam Bingkai NKRI. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVI Persatuan Islam di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022). Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) yang dilaksanakan pada 23-26 September 2022 tersebut mengusung tema Transformasi Gerakan Dakwah Persis Untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamien Dalam Bingkai NKRI. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG----Muktamar Persatuan Islam ke-XVI, digelar Convention Hall – Sutan Raja Hotel, Sabtu (2/9). Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pihaknya berbangga Jabar menjadi tuan rumah Muktamar Persis. Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya menitipkan Indonesia ke Persis. Karena, saat ini Indonesia sedang dalam keadaan baik. Bahkan, pada 2045 ranking Indonesia diprediksi akan semakin baik. Syaratnya, pada 2045 ekonomi harus di atas lima persen, digital ekonomi maju, ekonomi keumatan, SDM  kompetitif dan politik terjaga.

"Kalau ingin Indonesia masuk empat besar dunia, syaratnya tak boleh ada stunting. Jadi kami minta Persis bantu kami untuk ikut berantas stunting," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. Menurut Emil, selama menjadi gubernur, pihaknya selalu mendukung Persis.  Termasuk menghibahkan tanah untuk perguruan tinggi Persis. "Jadi, dimana ada tanah yang nganggur dari pada mubazir maka kami manfaatkan dengan memberi hibah," katanya.

Emil mengatakan, saat ini kondisi  ekonomi di Jabar lebih tinggi dari nasional. Begitu juga, inflasi di Jabar 4,7 persen sehingga harga aman. Investasi di Jabar pun selama 6 tahun berturut-turut paling tinggi. "Eksport Jabar pun saat ini tertinggi. Jabar jumlah muslim terbesar makanya masjid ada 200 ribu," katanya. Menurutnya, masjid di Jabar yang banyak ini harus setara dengan kemakmuran masyarakatnya. Jadi, masjid di Jabar tak hanya menjadi tempat shalat tapi memberantas renternir. 

"Program kredit mesra tanpa bunga. Ini agar rakyat Jabar spritualitasnya tinggi dan sejahtera." katanya. Jadi, kata dia, tak ada alasan warga Jabar untuk tak bersyukur. "Saya ucapkan selamat melaksanakan muktamar dan saya yakin Sila ke IV pancasila akan dilakukan. Caina herang beunang laukna, silih asah silih asuh," paparnya.

Sementara menurut Ketua Panitia Muktamar Persatuan Islam ke-XVI, KH Dr Haris Muslim, Lc, pihaknya mengapresiasi keakraban dan ukhuwah yang selama ini terjalin dengan baik. “Kita rindu Muktamar, dua tahun tertunda karena Pandemi, takdir-Nya kita bertemu disini hari ini, luar biasa”, ujar Dr Haris. Menurut Dr Haris, selain bermusyawarah untuk menentukan keputusan krusial dan strategis, Muktamar ini menjadi momen indah dalam membangun silaturahim dari seluruh peserta dan peninjau, dan juga dari Pimpinan Wilayah (PW), Pimpinan Daerah (PD) hingga Pimpinan Cabang (PC). Dr Haris Muslim berharap agar seluruh peserta Muktamar, bisa memanfaatkan momen luar biasa tersebut.  

“Pertama, hati yang ikhlash mencari yang terbaik untuk jamiyyah. Kedua, ikhtiar menghasilkan keputusan terbaik untuk jamiyyah. Ketiga, pererat tali silaturahmi”, kata Dr Haris Muslim. Menurutnya, acara muktamar dan taaruf peserta Muktamar ini dihadiri oleh  aktivis jamiyyah Persatuan Islam dari seluruh Indonesia. Di antaranya Maluku, Sapeken, Sumatera, Kalimantan, bahkan NTT hingga semua semua pimpinan wilayah. “Hadir guru kita semua, ustaz Addailami Abu Hurairah, anggota dewan hisbah dan anggota dewan penasehat PP PERSIS”, papar Dr Haris. N Arie Lukihardianti

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement