Ahad 25 Sep 2022 05:42 WIB

Ketum Persis KH Aceng Zakaria Ungkap Empat Ciri Kiprah Organisasi

Persis melaksanakan muktamar ke-16.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum PP Persatuan Islam KH Aceng Zakaria memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVI Persatuan Islam di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022). Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) yang dilaksanakan pada 23-26 September 2022 tersebut mengusung tema Transformasi Gerakan Dakwah Persis Untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamien Dalam Bingkai NKRI. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ketua Umum PP Persatuan Islam KH Aceng Zakaria memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVI Persatuan Islam di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022). Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) yang dilaksanakan pada 23-26 September 2022 tersebut mengusung tema Transformasi Gerakan Dakwah Persis Untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamien Dalam Bingkai NKRI. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis) masa jihad 2015-2022, KH Aceng Zakaria membagi ciri sebuah organisasi ke dalam beberapa bagian. Dia mengawali penjelasannya dengan menyampaikan bahwa ulama terbagi dalam empat bagian dilihat dari kiprahnya.

Pertama, adalah ulama yang meninggal, yaitu yang telah wafat. Kedua, ulama yang meninggalkan warisan ilmu dan perjuangan seperti halnya ulama hadits dan fiqih seperti Al-Bukhari dan para imam lainnya.

Baca Juga

Ketiga, ada ulama yang ditinggalkan, yaitu ditinggalkan oleh umat, karena sudah tidak bisa menyuarakan lagi prinsip-prinsip Islam. Keempat, ulama yang ketinggalan, yang tidak bisa lagi mengimbangi tuntutan umat.

"Demikian juga organisasi, mungkin ada organisasi yang telah meninggal ditelan zaman, ada juga organisasi yang meninggalkan warisan perjuangan. Ada juga yang ditinggalkan umat dan pengikutnya. Ada juga yang ketinggalan zaman karena sudah tidak bisa mengimbangi tuntutan zaman seperti zaman milenial sekarang ini," kata dia dalam sambutan Muktamar ke-16 Persis di Bandung, Sabtu (24/9/2022).

Karena itu, Kiai Aceng berharap agar jam'iyyah Persis bisa terus menyuarakan kebutuhan umat dan masyarakat serta membawa kepada peradaban yang sempurna. Dia juga mengingatkan, perlu kerja sama yang kuat dari berbagai pihak agar umat Islam menjadi kuat. Dia mengatakan, ada beberapa kekuatan yang harus dikuasai oleh umat Islam.

Pertama adalah kekuatan mental, yaitu kekuatan iman. Kedua, kekuatan politik. "Ada sebuah ungkapan, 'segudang ilmu pengetahuan bisa dikalahkan dengan segenggam kekuasaan'. Ketiga, kekuatan ekonomi, yaitu kekuatan yang bisa menyejahterakan umat," tuturnya.

Kiai Aceng menekankan, tegaknya negara dengan lima unsur, yaitu dengan ilmunya ulama, kehadiran para umaro (penguasa), kedermawanan para konglomerat, kejujuran para pengusaha dan kelima ialah doa orang yang fakir. "Dengan kerja sama di antara lima golongan tadi, akan tegaklah negara yang subur makmur. Negara yang berwibawa dan bermartabat. Serta terwujudnya baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur," ucapnya.

Kiai Aceng bersyukur, jam'iyyah Persis telah merasakan dukungan dari semua pihak. Persis mampu mendirikan Universitas Persatuan Islam (Unipi) dan rusunawa sebanyak tiga bangunan. Persis juga memperoleh hibah tanah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk Unipi.

"Persis juga mendapatkan bantuan penyelesaian wakaf tanah seluas 3,5 hektare di daerah Karawang. Sebelumnya, Persis telah berusaha menyelesaikannya selama 12 tahun, dan belum juga selesai. Alhamdulillah, berkat bantuan dari Bapak Kapolda Jabar, hanya dalam satu pekan saja, beres," katanya.

Hal itu, kata Kiai Aceng, selaras dengan ungkapan bahwa kekuasaan atau negara yang ditopang oleh agama akan abadi atau bertahan, dan agama yang ditopang oleh kekuasaan akan kuat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement