REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih terus mengalami penambahan hingga September 2022. Penambahan kasus DBD di daerah itu juga disertai penambahan kasus kematian akibat DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, berdasarkan data sejak 1 Januari hingga 23 September 2022, total kasus DBD di Kota Tasikmalaya mencapai 1.625 kasus. Dari total kasus itu, sebanyak 25 orang dilaporkan meninggal dunia.
"Memang kasusnya terus bertambah, tapi untuk kasus kematiannya tidak seperti dua bulan lalu," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad (25/9/2022).
Data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menunjukan, kasus kematian akibat DBD di daerah itu paling banyak terjadi pada Maret dan Juli 2022, yaitu enam kasus dan lima kasus kematian. Sementara pada September 2022, hanya terdapat dua kasus kematian akibat DBD.
Kendati demikian, Uus mengingatkan warga untuk tetap waspada. Apalagi, saat ini masih sering terjadi hujan di Kota Tasikmalaya.
"Tetap harus waspada karena masih sering turun hujan," ujar dia.
Menurut dia, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga terus melakukan deteksi dini DBD. Salah satunya adalah dengan melakukan tes cepat NS1 di setiap puskesmas kepada pasien yang memiliki gejala DBD.
"Itu untuk menghindari keterlambatan rujukan dan sebagainya," kata Uus.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mendistribusikan abate ke setiap puskesmas untuk diberikan kepada warga. Warga yang belum mendapatkan abate diminta mengambilnua di puskesmas. Ia memastikan abate itu dapat diperoleh secara gratis untuk warga.