REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Paris Saint Germain (PSG), Nasser Al Khelaifi, melontarkan sindiran kepada klub raksasa asal Spanyol, Real Madrid. Sosok yang juga menjabat Presiden Asosias Klub Eropa (ECA) tersebut tidak habis pikir dengan perayaan besar-besaran Los Blancos saat mampu menjadi yang terbaik di gelaran Liga Champions pada musim lalu.
Di sisi lain, klub asal Ibukota Spanyol itu belum sepenuhnya mundur dari rencana pembentukan Liga Super Eropa (ESL). Madrid bergabung dengan Juventus dan Barcelona yang belum secara resmi mengurunkan niat penyelenggaran kompetisi tandingan bentukan UEFA, Liga Champions tersebut.
Pada tahun lalu, sebanyak 12 klub raksasa asal Inggris, Spanyol, dan Italia sempat berencana menggulirkan rencana pelaksanaan ESL. Namun, usai mendapatkan berbagai penolakan, terutama dari kelompok suporter, sebagian besar klub tersebut menyatakan mundur dari rencana tersebut.
''Hal paling aneh, mereka merayakan dengan begitu bangga usai menjuarai kompetisi di bawah UEFA (Liga Champions). Kompetisi itu adalah kompetisi antar klub terbaik sedunia. Sangat aneh rasanya Anda menolak kompetisi tersebut, tapi berpartisipasi dan berhasil meraih kemenangan, Anda begitu menikmati kesuksesan tersebut. Buat saya, itu perilaku yang aneh,'' kata Khelaifi dalam sambutan di pertemuan ECA seperti dikutip Mundo Deportivo, Ahad (25/9/2022).
Pengusaha asal Qatar itu pun menegaskan, ECA akan terus mendukung UEFA dalam melanjutkan gelaran Liga Champions, termasuk dengan menyetujui adanya perubahan format pada 2023 mendatang. Perubahan format ini merupakan respon UEFA soal rencana pembentukan ESL. Dalam format teranyar tersebut, Liga Champions nantinya akan diikuti total 36 tim, yang sebelumnya hanya diikuti 32 tim.
Empat posisi tambahan akan diberikan kepada klub yang dianggap telah memenuhi standar performa tertentu pada musim sebelumnya. Tidak hanya itu, dalam putaran pertama atau penyisihan grup, tiap tim akan melakoni 10 laga.