Ahad 25 Sep 2022 20:50 WIB

Gerakan Makan Telur, BKKBN dan Badan Pangan Nasional Galang Kerja Sama Cegah Stunting

Sebanyak 15.077 butir telur dari peternak di Kabupaten Kendal siap dimakan

Foto: BKKBN
"Gerakan Makan Telur Bersama" yang diadakan di Lapangan Desa Kebumen, Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Ahad (25/09/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL--- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggalang kerja sama dengan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) untuk upaya pencegahan stunting. Kerja sama itu diwujudkan dengan kegiatan bertajuk "Gerakan Makan Telur Bersama" yang diadakan di Lapangan Desa Kebumen, Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Ahad (25/9/2022).

Sebanyak 15.077 butir telur yang diperoleh dari peternak di Kabupaten Kendal telah disiapkan untuk dimakan bersama dalam kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Kendal dan Koperasi Unggas Sejahtera Kendal.

“Makan telur bersama yang diadakan oleh Badan Pangan Nasional  luar biasa dan idenya sangat inovatif, dengan memanfaatkan telur yang sangat melimpah di Kendal untuk mencegah stunting,” kata Kepala  BKKBN Hasto Wardoyo.

Menurut Dokter Hasto, ibu hamil harus mengonsumsi telur karena kandungan proteinnya cukup tinggi sehingga menjadi salah satu upaya peningkatan gizi untuk mencegah melahirkan bayi stunting. 

Dokter Hasto juga berpesan pada calon pengantin atau calon ibu agar memperhatikan asupan gizinya, jangan sampai terlalu kurus dan lingkar lengan bagi calon ibu harus 23,5 cm keatas.

"Dengan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang baik maka diharapkan akan dapat melahirkan bayi dengan panjang badan diatas 48 cm, sehingga tidak menjadi stunting," jelas Dokter Hasto.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, ST, MT mengatakan gerakan makan telur bersama dilakukan karena telur merupakan salah satu sumber protein yang mudah dan terjangkau oleh masyarakat, sehari harus bisa mengkonsumsi sebutir telur.

Arief mengatakan ibu hamil mengkonsumsi telur diharapkan dapat menambah asupan gizi sehingga bisa mencegah melahirkan bayi stunting.

"Kolaborasi yang dilakukan hari ini sebagai upaya membangun ekosistem di bidang pangan, peternaknya sejahtera karena diambil telurnya dengan harga baik, pedagangnya untung dan masyarakatnya tersenyum," jelas Arief.

Pada kesempatan ini sekaligus juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BKKBN dan Badan Pangan Nasional/NFA, untuk percepatan penurunan stunting.

Gerakan Makan Telur bersama kali ini menyediakan sekitar 15.077 butir telur, yang diperoleh dari peternak di kabupaten Kendal. Selain itu juga diadakan jalan sehat bersama masyarakat, gelar pangan murah dan bazar UMKM serta demo masak menu B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement