Ahad 25 Sep 2022 23:04 WIB

Mabes Polri Jelaskan Kronologi Ledakan di Asrama Polisi Sukoharja

Densus 88 diturunkan ke lokasi untuk membantu penyelidikan ledakan itu.

Polisi berjaga di lokasi terjadinya ledakan di Asrama Grogol Indah Baru,Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (25/9/2022). Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Aqudusy, dari laporan awal ledakan berasal dari sebuah paket dalam wadah kardus coklat yang mengakibatkan seorang polisi bernama Bripka Dirgantara Pradipta terluka.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Polisi berjaga di lokasi terjadinya ledakan di Asrama Grogol Indah Baru,Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (25/9/2022). Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Aqudusy, dari laporan awal ledakan berasal dari sebuah paket dalam wadah kardus coklat yang mengakibatkan seorang polisi bernama Bripka Dirgantara Pradipta terluka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan terjadi ledakan di Asrama Polisi Grogol Indah Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (25/9/2022), pukul 18.20 WIB. Ledakan itu menyebabkan satu anggota polisi terluka.

"Benar telah terjadi ledakan," kata Dedi.

Baca Juga

Satu personel polisi bernama Bripka Dirgantara Pradipta dari Polresta Surakarta terluka akibat ledakan tersebut. Untuk mengusut penyebab ledakan, Polri mengerahkan tim gabungan dari Polda Jawa Tengah, Polresta Solo, dan dibantu Satgaswil Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

"Sedang proses pendalaman tim gabungan," ujar Dedi.

Kronologi sementara yang diperoleh Mabes Polri, para saksi di tempat kejadian perkara awanya sedang berada di dalam rumah masing-masing. Tiba-tiba mereka mendengar suara ledakan yang mengakibatkan jendela bergetar.

Kemudian, saksi dan para tetangga asrama keluar langsung melihat ke depan rumah. Mereka menemukan korban dalam keadaan berlumuran darah, selanjutnya korban ditolong oleh warga dibawa ke RS Indriyati Solo yang kemudian dirujuk ke RS Muwardi Surakarta.

Hingga saat ini, Mabes Polri terus berkoordinasi dengan tim gabungan untuk mendapatkan perkembangan informasi penanganan pascaledakan di Asrama Polisi Sukoharjo tersebut.

"Mohon bersabar, kita tunggu bersama perkembangannya," kata Dedi.

Terpisah, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menyebutkan, ledakan terjadi di perkarangan kosong sebelah rumah anggota Brimbo. Ia memastikan, ledakan bukan berasal dari aksi teror.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Jibom, di lokasi ditemukan bubuk hitam yang diduga bahan untuk petasan. "Artinya saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kami di daerah Sukoharjo tidak ada unsur teror, hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," kata Luthfi.

Di TKP, petugas Jibom menemukan dua kantong plastik ukuran 1 ons, empat bungkus plastik kosong, residu, dan sumbu petasan. Berdasarkan hasil pengembangan sementara, paket berisi bahan petasan itu datang dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021 oleh CV Mandiri Sujono Indramayu dikirim kepada penerima berinisial A di Klaten.

Pihak pengirim CV Mandiri Sujono telah diamankan di Polres Indramayu, begitu juga pihak penerima diamankan di Polresta Surakarta untuk mendalami kejadian ledakan. Luthfi membenarkan, anggota yang menjadi korban ledakan tersebut pernah melakukan razia terkait paket pesanan daring bernama bubuk hitam yang diduga petasan.

Meski ada indikasi kelalaian anggota, Luthfi menegaskan, pihaknya masih melakukan pendalaman dengan memeriksa anggota yang menjadi korban ledakan. Namun karena kondisinya sedang sakit akibat ledakan tersebut, pemeriksaan bakal dilakukan setelah pulih.

Tetapi anggota yang lainnya membenarkan pernah ada kiriman COD bahan bubuk hitam untuk bahan petasan pada hari sesuai jadwal pengiriman. "Nanti penyidikan lengkap besok akan dirilis secara intensif, baik dari inafis, labfor, kiranya masyarakat tidak usah resah tidak ada teror sama sekali," kata Luthfi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement