Senin 26 Sep 2022 05:20 WIB

Di Muktamar Persis, Prabowo Cari Bendaharanya yang Paling Kikir

Prabowo menghadiri acara Muktamar Persis.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVI Persatuan Islam di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022). Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) yang dilaksanakan pada 23-26 September 2022 tersebut mengusung tema Transformasi Gerakan Dakwah Persis Untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamien Dalam Bingkai NKRI. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVI Persatuan Islam di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022). Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) yang dilaksanakan pada 23-26 September 2022 tersebut mengusung tema Transformasi Gerakan Dakwah Persis Untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamien Dalam Bingkai NKRI. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan telah belajar dari Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis) masa jihad 2015-2022, KH Aceng Zakaria. Pernyataan ini dia sampaikan di akhir sambutannya dalam agenda Muktamar Persis ke-16 di Bandung, Sabtu (24/9/2022).

"Kiai Aceng luar biasa, saya belajar dari Pak Kiai, nanti saya akan cari bendahara saya yang paling kikir," kata Prabowo di akhir sambutan, yang dilanjutkan dengan harapannya agar Persis dilindungi oleh Allah SWT dan terus memberi contoh dalam memelihara kebajikan, kesejukan, dan kedamaian.

Baca Juga

Prabowo menyatakan demikian setelah menyimak sambutan dan ceramah Kiai Aceng. Dalam sambutannya, Kiai Aceng mengungkapkan, setiap orang memiliki potensinya masing-masing. Bahkan orang yang menderita stroke pun punya potensi, yaitu untuk menunggu rumah.

"Yang kikir pun memiliki potensi untuk menjadi bendahara. Yang galak pun masih berpotensi untuk nagih hutang," ujarnya.

Kiai Aceng juga mengutip perkataan pepatah yang menyebut "Jadilah kamu hidup seperti kedua tangan, dan jangan hidup seperti dua telinga." Maksud dari pepatah ini, paparnya, jika tangan kiri gatal, maka langsung digaruk oleh tangan kanan. Sedangkan telinga kanan sendiri belum pernah silaturahmi dengan telinga kiri.

Selain itu, Kiai Aceng juga menjelaskan, tangan manusia punya lima jari dengan fungsi yang berbeda-beda. Jari telunjuk berfungsi untuk memarahi, dan ibu jari berfungsi untuk memuji.

"Makan dengan satu jari, paling dapat kecap atau sambal. Makan dengan dua tangan, bisa dapat tahu atau tempe. Tetapi makan dengan lima jari bisa mengambil yang lebih banyak. Itulah hikmah persatuan dan kesatuan," terangnya.

Di akhir sambutan, Kiai Aceng mengeluarkan beberapa pantun. Berikut ini pantunnya:

Nonton Persib membeli karcis

Pemain berlari pemain tersandung

Persatuan Islam disingkat Persis

Muktamar 16 di Soreang Bandung

 

Memulai kata dengan bismillah

Akhir kata alhamdulillah rabbil alamin

NKRI utuh tak berpecah-belah

Dakwah Persis rahmatan lil alamin.

 

Logo Persis sinar terpancar

Cahaya itu bermakna nuur

Muktamar Persis berjalan lancar

Berkat dukungan Bapak Gubernur

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement