Senin 26 Sep 2022 06:45 WIB

Jatim Gelar Operasi Pasar di 25 Titik untuk Stabilkan Harga Bahan Pokok

Seluruh bahan pokok dijual di bawah harga pasar.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) membeli ikan dari pedagang saat membagikan bantuan usaha ultra mikro berupa zakat produktif di Pasar Ikan Lamongan, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (20/9/2022). Zakat produktif senilai Rp500 ribu per pedagang tersebut diperuntukkan bagi pelaku usaha ultra mikro guna memberikan penguatan bantalan sosial untuk pengendalian angka inflasi di daerah.
Foto: ANTARA/Rizal Hanafi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) membeli ikan dari pedagang saat membagikan bantuan usaha ultra mikro berupa zakat produktif di Pasar Ikan Lamongan, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (20/9/2022). Zakat produktif senilai Rp500 ribu per pedagang tersebut diperuntukkan bagi pelaku usaha ultra mikro guna memberikan penguatan bantalan sosial untuk pengendalian angka inflasi di daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan puluhan truk pengangkut sembako untuk program Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim. Operasi pasar ini digelar di 25 titik di 8 kabupaten/ kota.

Khofifah menjelaskan, operasi pasar yang digelar sebagai upaya Pemprov Jatim mengendalikan inflasi, menstabilkan harga bahan pokok. Selain itu juga untuk meningkatkan daya beli masyarakat, dan membantu meringankan beban masyarakat setelah kenaikan harga BBM.

Baca Juga

“Ada Rp 257 miliar program perlindungan sosial yang disiapkan Pemprov Jatim. Sebagian untuk operasi pasar dan pasar murah. Karena di tengah kenaikan harga BBM, masyatakat butuh penguatan daya beli,” kata Khofifah, Ahad (25/9/2022).

Khofifah menjelaskan, komoditas yang disediakan di setiap titik Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim diantaranya daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, gula, beras, cabai kriting, cabai rawit, daging sapi. Ia memastikan, seluruhnya dijual dengan harga di bawah harga pasar.

Khofifah mempersilakan masyarakat untuk memaksimalkan Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Masyarakat dipersilakan membeli sesuai dengan kebutuhan dan tak perlu memborong.

Sebab, kata dia, operasi pasar ini juga akan digelar rutin hingga akhir Desember 2022, setiap satu pekan. "Kita berharap bahwa daya beli masyarakat akan bisa terus terjaga. Harapan besar ini mudah-mudahan berseiring dengan ridho dan barokah Allah," ujarnya.

PT Jatim Graha Utama (JGU) sebagai pelaksana program Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim menegaskan kesiapannya mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat yang terdampak kenaikan BBM. Dirut PT JGU Mirza Muttaqien menyebut, kelebihan Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim adalah sharing beban pembiayaan kegiatan.

Sementara pembelian komoditas bersumber dari sinergi antar BUMD yaitu PT. JGU dan PT. Bank Jatim. Ongkos angkut dan operasional berasal dari APDB Jatim.

"Di setiap titik pasar disediakan komoditas dengan harga yang lebih murah dari harga pasar karena sebagian besar komponen dibiayai oleh APBD Pemprov Jatim," kata Mirza.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menyampaikan, terkait inflasi, pengeluaran masyarakat yang paling bergejolak adalah bahan makanan atau volatile food. Maka dari itu, kata dia, gelaran operasi pasar dan pasar murah untuk menahan gejolak harga adalah langkah tepat. Pasalnya dengan langkah tersebut akan mampu menjaga daya beli masyarakat.

"Sebab bicara soal inflasi ada 11 kelompok pengeluaran masyarakat yang paling banyak terdampak akibat harga BBM adalah bahan makanan, makanan jadi, transportaso, yang paling bergejolak adalah volatile food," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement