REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Prancis tak berdaya di markas Denmark. Kedua tim baru saja bertemu pada partai pamungkas Grup 1 Liga A UEFA Nations League musim 2022/23.
Gawang Les Bleus dua kali dibobol tuan rumah di Parken Stadium, Kopenhagen, Senin (26/9/2022) dini hari WIB. Setelah pertandingan, pelatih kubu tamu, Didier Deschamps bereaksi. Ia mengaku telah mempersiapkan timnya untuk tampil di level yang sangat tinggi.
Pasalnya, lawan dalam kondisi bagus. Ada banyak jugador dengan kualitas merata di skuat tuan rumah. Sayangnya, rencana tim ayam jantan tidak berjalan mulus.
"Hal terpenting yang kami pelajari sebelum bertemu Denmark lagi adalah kami harus bermain di level yang sangat tinggi. Kami tidak berhasil bermain dengan agresivitas yang sama seperti yang ditunjukkan Denmark," kata Deschamps, dikutip dari laman resmi UEFA.
Semua gol Danish Dynamite tercipta pada babak pertama. Tepatnya pada menit ke-33, dan 39. Menurut Deschamps, setelah turun minum, timnya bereaksi dengan baik.
Mereka menebar ancaman. Beberapa kali para penggawa Prancis mendapat peluang lewat permainan terbukaa dan bola mati. Namun gawang Denmark tetap perawan hingga duel berakhir berkat aksi anak legenda Manchester United (MU) Peter schmeichel.
"Bukan kebetulan, kasper Schmeichel terpilih sebagai man of the match," ujar Deschamps.
Dengan demikian, Les Bleus finis di urutan ketiga Grup 1 Liga A. Juara bertahan Piala Dunia itu gagal melaju ke tahapan selanjutnya. Untungnya, Kylian Mbappe dan rekan-rekan tetap bertahan di level teratas.
Lalu bagaimana dengan Denmark? Kendati baru saja menang meyakinkan, skuad polesan Kasper Hjulmand harus puas menempati peringkat kedua. Dengan mengantongi 12 poin, Christian Eriksen dkk tertinggal sebiji angka dari Kroasia di singgasana.
The Blazers meraih tiket putaran final. Sementara, Austria dipastikan terdegradasi ke Liga B musim depan lantaran berada di urutan terbawah.