Senin 26 Sep 2022 09:14 WIB

BSI Maslahat Salurkan Bantuan pada Korban Bencana Tanah Bergerak Bogor

Bantuan yang diberikan diharapkan bisa meringankan beban warga yang terdampak.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Warga melintas di jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga melintas di jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BSI Maslahat dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberikan bantuan logistik dan makanan siap saji untuk 1.039 warga dan 281 kepala keluarga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bantuan yang diberikan diharapkan bisa meringankan beban warga yang terdampak.

Selain makanan siap saji, bantuan yang diberikan adalah berupa logistik. Manager BSI Care Group, Dedi Setiawan, menyampaikan saat ini warga terdampak bencana tanah bergerak ini memerlukan bantuan secara ekonomi. "Hal ini karena warga terkena dampak jalan putus," kata Dedi dalam keterangan, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Dedi Setiawan berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban warga yang terdampak bencana tanah bergerak. Selain itu bantuan ini juga sebagai bentuk simpati terhadap seluruh keluarga yang terdampak.

BSI Maslahat juga menyampaikan terima kasih kepada BSI dan para donatur sehingga bantuan ini bisa disalurkan. Bencana tanah bergerak di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih rentan terjadi saat hujan turun.

Hingga kini, bencana tersebut telah merusak 328 unit rumah di tiga kampung. Awalnya, hanya ada 18 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat tanah bergerak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, rumah rusak akibat tanah bergerak itu terdiri dari rusak ringan, sedang, hingga berat.

Selain rumah, sejumlah fasilitas umum seperti jalan antarkampung, tempat ibadah, pendidikan, serta vila terancam. Akses jalan itu juga masih tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Saat ini, kata dia, jalan darurat sedang diperbaiki secara gotong royong melibatkan warga setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement