REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melepas secara simbolis ekspor sale pisang ke Malaysia, Senin (26/9/2022). Ekspor sale pisang ke Malaysia itu merupakan yang kali pertama di Kabupaten Garut.
"Hari ini kita bergembira, karena ada ekspor yang dihasilkan dari Garut, tentu ekspor ini akan kita lakukan dengan satu perencanaan yang baik," kata Rudy, melalui siaran pers, Senin (26/9/2022).
Ia berharap, pelepasan ekspor sale pisang itu dapat memacu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Garut untuk meningkatkan kualitas produknya. Dengan banyaknya produk yang berkualitas, peluang untuk ekspor produk UMKM asal Kabupaten Garut akan makin terbuka. Di sisi lain, kesejahteraan para pelaku UMKM juga akan makin meningkat.
Direktur PT Lestari International Group, selaku pihak eksportir, Kurniawan Seviyana, mengatakan, dalam ekspor perdana kali ini, pihaknya akan mengirimkan 2.600 bal sale pisang dengan nilai order sebesar Rp 416 juta per minggu. Nilai total dari ekspor perdana itu diperkirakan akan mencapai Rp 1,7 miliar.
"Alhamdulilah sekarang kita bisa ekspor langsung, khususnya sale dari Garut full satu kontainer. Biasanya kami ekspor dari Ciamis. Tapi insyaallah mulai Rabu, kami mulai ekspor perdana dari Garut, ini kita rencana kontinyu," kata dia.
Ia menjelaskan, sale pisang yang diekspor itu merupakan produk dari UMKM di Kabupaten Garut. Namun, sebelumnya diekspor, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya produk memiliki sertifikasi halal dan izin pangan industri rumah tangga (PIRT).
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Diperindag ESDM) Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan produk UMKM yang akan diekspor. Selain sale pisang, pihaknya akan mencoba kembali melakukan kurasi produk lain dari Kabupaten Garut untuk diekspor ke Malaysia.
Namun, menurut dia, masih banyak pekerjaan rumah untuk mengembangkan produk UMKM asal Kabupaten Garut. Salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan adalah dengan menyiapkan UMKM membuat produk yang berkualitas.
"Ya jadi masih banyak tugas-tugas yang harus dilakukan. Nanti ada pembinaan sumber daya," kata dia.
Sementara itu, Manager Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bank BJB Cabang Garut, Risman Hardiyana, menjelaskan, pihaknya akan selalu mendukung rencana pengembangan UMKM di Kabupaten Garut. Salah satunya dengan berkolaborasi dengan dinas terkait untuk pengembangan UMKM.
"Kami juga bekerja sama dengan Indag untuk memajukan, apalagi sekarang perdana ekspor dan insyaallah kita akan support," kata dia.